Hidrolisa Minyak Biji Karet.

Kata kunci: hidrolisa, minyak biji karet.

Setyawardani, Dwi Ardiana; Distantina, Sperisa*)
Fakultas  MIPA UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Pekerti, 2006.
Sampai saat ini biji karet belum dimanfaatkan secara optimal, meskipun mengandung minyak yang memiliki aneka asam lemak esensial. Salah satu cara pengambilan asam lemak dari minyak biji karet adalah dengan hidrolisis. Penelitian ini mempelajari kinetika reaksi hidrolisis minyak biji karet (penelitian tahap I) hingga diperoleh parameter-parameter persamaan kecepatan reaksinya. Pada tahap berikutnya (tahap II) campuran asam lemak yang diperoleh dari reaksi hidrolisis akan dimurnikan untuk memisahkan asam lemak jenuh dan tak jenuhnya.
Hidrolisis dijalankan dalam labu leher tiga 500 mL (sebagai reaktor) yang dilengkapi pengaduk merkuri, termometer dan pendingin balik. Minyak biji karet sejumlah 100 g dan katalis HCl 0,5 N (dengan konsentrasi bervariasi antara 0,4 – 3 g HCl 0,5 N / 100 g minyak) dipanaskan dalam labu hingga mencapai suhu reaksi di dalam waterbath. Suhu reaksi divariasikan antara 40 – 70°C. Sementara itu akuades dengan rasio 10 gek/gek minyak dipanaskan dalam labu terpisah hingga mencapai suhu reaksi yang sama. Bila suhu reaksi kedua labu telah tercapai, akuades dimasukkan ke dalam labu minyak, dan pengaduk dengan kecepatan 500 rpm serta pendingin air mulai dijalankan. Waktu reaksi mulai dihitung, dan tiap selang waktu tertentu sampel diambil untuk dianalisa kadar trigliseridanya.
Berdasarkan percobaan dan perhitungan data diambil kesimpulan bahwa parameter kecepatan reaksi hidrolisis yang disusun dalam persamaan pendekatan empiris dapat dituliskan sebagai k = 0,0054 exp (0,3744 Ckat) untuk variasi konsentrasi katalis, dan In k = -9252,6 (1/T) + 23,031 sebagai fungsi suhu. Nilai energi aktivasi untuk reaksi ini sebesar 18.384,9162 kal/gmol.K dan faktor pengadukan 1,0052.1010 mL/mgek.menit.