Optimasi Fermentasi Untuk Produksi Plastik Biodegradabel Polyhydroxybutyrate Berbahan Baku Limbah Cair Tapioca.

Kata kunci : polyhydroxybutyrate (PHB), fermentasi plastik, bacillus cereus.

Margono; Rochmadi; Syamsiah, Siti*)
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing, 2007.

Polyhydroxybutyrate (PHB) adalah plastik ramah lingkungan yang merupakan bahan alternatif pengganti plastik berbasis minyak bumi. Disamping sifat-sifatnya mirip dengan polipropilen, PHB dibuat dari bahan baku yang terbarukan. PHB yang disintesis oleh bakteri gram positif bersifat biokompatibel, sedangkan hasil sintesis oleh bakteri gram negatif kurang biokompatibel karena mengandung membran lipopolysaccharide (LPS) endotoxin. LPS dalam aplikasi biomedikal menimbulkan reaksi immunogenic. Bakteri gram positif yang memiliki kemampuan membentuk PHB antara lain Bacillus cereus FNCC 0057. Penelitian tahun I bertujuan melakukan optimasi proses batch dalam produksi PHB menggunakan B. cereus FNCC 0057.
Proses fermentasi menggunakan fermentor volume 2 L dengan volume medium 1,8 L, inokulum 10% v/v dan kecepatan pengadukan 500 rpm. Pengambilan sampel dilakukan secara periodik setiap 5 – 7 jam dan analisis sampel meliputi konsentrasi berat kering sel, PHB, dan pati sisa. Variabel proses meliputi pH medium, konsentrasi oksigen terlarut (DO), dan rasio C/N. Kondisi proses batch mencapai optimum pada pH 5,6 –  6,5, oksigen terlarut 10 % jenuh, dan rasio C/N 20. Waktu fermentasi optimum adalah 39 jam setelah inokulasi dan hasil produksi yang dicapai yaitu 3,1 g/L berat kering sel dan 62,33 mg/L PHB. Akumulasi PHB terjadi pada saat fase pertumbuhan, sehingga dalam hal ini B. cereus FNCC 0057 bersifat growth associated product.
Penelitian berikutnya adalah meningkatkan kemampuan produktivitas sel dan PHB menggunakan proses fed-batch. Proses fed-batch sudah terbukti merupakan cara terbaik dalam memproduksi PHB. Hanya saja, proses fed-batch sangat bervariasi sehingga perlu dilakukan penelitian tersendiri untuk masing-masing bakteri.