Peningkatan Efisiensi Pemupukan Nitrogen Dengan Penghambat Nitrifikasi dari Berbagai Tumbuhan yang Mengandung Tanin.

Kata kunci : pemupukan, nitrifikasi, kesuburan tanah.

Purwanto; Supriyadi; Cahyani, Vita Ratri*)
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing, 2007.

Penelitian ini dirancang sebagai bagian dari program penelitian tentang pengelolaan kesuburan tanah secara hayati untuk menguji dan mengembangkan strategi penghambatan nitrifikasi secara biologi.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan: a).apakah perbedaan berbagai seresah tanaman yang mengandung senyawa alelopati (khususnya tanin) dapat mengendalikan nitrifikasi potensial tanah, b).apakah perbedaan kualitas seresah tanaman dapat mengendalikan populasi bakteri nitrifikasi tanah dan populasi mikroba heterotrof dalam tanah, c).bagaimanakah model budidaya yang dapat menurunkan inefisiensi pemanfaatan nitrogen tanah dan pupuk nitrogen dengan mengaplikasikan tumbuhan yang mengandung senyawa alelopati sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Nitrosomonas  dan penghambat proses nitrifikasi.
Studi nitrifikasi didekati dengan mengukur beberapa indikator yang meliputi: dinamika populasi bakteri pengoksidasi NH4 (Nitrosomonas) dan bakteri pengoksidasi NO2- (Nitrobacter) dalam tanah, serta nitrifikasi potensial dengan inkubasi di laboratorium. Penelitian selama 8 (delapan) bulan, mulai bulan April 2007 sampai dengan bulan Nopember 2007 dan dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Biologi online casino Tanah, Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian UNS serta Laboratorium Sentral UNS.
Hasil percobaan membuktikan bahwa terdapat perbedaan nitrifikasi potensial tanah, populasi bakteri pengoksidasi NH4 , dan populasi bakteri pengoksidasi NO2- yang sangat nyata (p< 0.01) antar berbagai perlakuan kualitas seresah. Perlakuan yang mempunyai nitrifikasi potensial tanah terendah adalah perlakuan seresah Curcuma domestica (kandungan polifenol 2.53%; lignin 11.18%; tanin 20.86% serta C 48.4%) dengan nilai rerata pada akhir perlakuan sebesar 0.364 mg NO2-/g tanah/5 jam, sedangkan yang tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (tanpa pemberian seresah) yaitu sebesar 2.044 mg NO2-/g tanah/5 jam. Rerata populasi bakteri pengoksidasi NH4 terendah (7.4. 104/g tanah) terdapat pada perlakuan seresah Kamperia galanga, (kandungan polifenol 5.08%, lignin 14.78%, tanin 23.06%, C 38.6%, nisbah C/N 21.4, serta nisbah (L P)/N 11.03) dan populasi bakteri pengoksidasi NO2- terendah terdapat pada kontrol (tanpa pemberian seresah) yaitu sebesar 4.4. 104 g-1 tanah. Hasil uji F dari menunjukkan bahwa faktor kualitas seresah secara nyata mengendalikan nitrifikasi adalah berturut turut kandungan polifenol seresah (r= 172.741, p<0.01), kandungan lignin (r= 89.484, p<0.01), kandungan tanin (r= 17.114, p<0.01), kandungan N (r=8.667, p<0.01), serta nisbah kandungan (L P)/N seresah (r=69.85, p<0.01).
Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengaturan kualitas masukan bahan organik (seresah) dapat mengendalikan laju nitrifikasi sehingga diperkirakan dapat menurunkan pelindian N dalam tanah, pencemaran NO3-, emisi gas rumah kaca serta meningkatkan efisiensi pemanfaatan nitrogen.
Pengendalian nitrifikasi dapat dilakukan dengan pemilihan seresah dari berbagai tanaman sumber bahan organik yang bervariasi kualitasnya. Campuran seresah tersebut diharapkan untuk mempertahankan kandungan bahan organik tanah dan memberikan N-mineral dengan laju pelepasan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, untuk menghindari peningkatan konsentrasi NH4 yang mendorong nitrifikasi dan kehilangan N.