Pembuatan Biokomposit Degradabel dari Polipropilena Daur Ulang Dengan Serbuk Sekam Padi Atau Serbuk Bambu

Kata kunci: biokomposit, polipropilena daur ulang, serbuk Sekam padi, serbuk bambu.

Suharty, Neng Sri; Wirjosentono, Basuki; Firdaus, Maulidan*)
Fakultas MIPA UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing, 2007.

Pembuatan Biokomposit dari polipropilena daur ulang (PPDU) termodifikasi AA dengan  penguat serat alam serbuk sekam padi (SSP) atau serbuk bambu (SB) secara reaktif (menggunakan bensoil peroksida, BPO) tanpa dan dengan DVB dengan konsentrasi rasio PPDU/serat alam bervariasi: 10/0; 9/1; 8/2; 7/3; 6/4,  diproses secara larutan maupun internal mixer (IM). Analisis gugus fungsi biokomposit tersebut menggunakan FTIR menunjukkan pergeseran gugus karbonil dari 1728 ke 1743 cm-1 menunjukkan perubahan karbonil asam karboksilat dari AA berikatan dengan gugus hidroksil selulosa membentuk gugus karbonil ester. Hilangnya serapan gugus vinil AA pada 1636 dan 1411 cm-1, dikarenakan AA berikatan dengan gugus metin polipropilena (PP). Biokomposit tersebut juga dikarakterisasi secara MFI, TS, DTA, dan analisis permukaan. Secara keseluruhan biokomposit yang diproses secara IM menunjukan MFI dan TS lebih baik dibanding proses larutan. Rasio PPDU/serat alam yang paling baik adalah 8/2. Biokomposit dari proses reaktif PPDU/BPO/AA/SSP, PPDU/BPO/ DVB/AA/SSP, PPDU/BPO/AA/SB dan PPDU/BPO/DVB/AA/SB menunjukkan peningkatan tensile strength (TS) dan penurunan nilai MFI dibandingkan PPDU proses. Pembuatan biokomposit mempergunakan kroslingker DVB menunjukan MFI lebih rendah, TS lebih tinggi dibandingkan tanpa DVB.