Pengaruh Manajemen Termal Terhadap Distorsi Bowing Sambungan Las Logam Tak Sejenis Antara Baja Karbon dan Baja Tahan Karat

Kata kunci: distorsi, las logam tak sejenis, transient thermal tensioning.

Triyono; Arifin, Zainal; Ilman, M. Noer; Soekrisno, R.*)
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, Dikti, Hibah bersaing, 2007.

Permasalahan yang sering muncul dalam sambungan las adalah timbulnya distorsi sehingga setelah selesai pengelasan diperlukan pekerjaan tambahan yaitu proses flame heating dan dipukul-pukul untuk meluruskan distorsi tersebut. Pelurusan distorsi dengan cara flame heating ini ternyata sangat merugikan terhadap ketahanan korosi baja tahan karat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan distorsi sekaligus mempertahan ketahanan korosi sambungan las logam tak sejenis antara baja tahan karat dengan baja karbon, dengan metode Transient Thermal Tensioning. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah plat dengan ketebalan 1,5 mm yang terdiri dari baja karbon SS400 disambung dengan baja tahan karat AISI 304 dengan filler ER 308. Proses las yang digunakan adalah las GMAW dengan sistem otomatis. Metode manajemen termal yang digunakan adalah Transient Thermal Tensioning dimana pada saat pengelasan pada kedua sisi garis las diberi pita/kotak pemanas yang bersuhu T (variasi 200oC dan 300oC) dengan lebar d1 (variasi 2 cm dan 6 cm), panjang d2 (varaisi 6 cm dan 12 cm), jarak ujung pita pemanas dengan gun las GMAW d3 (variasi 2 cm dan 6 cm) dan jarak terhadap garis las d4 (variasi 1 cm dan 3 cm) yang bergerak mengikuti pergerakan gun las. Sedangkan pada sisi baja tahan karat diberi tambahan berupa pendinginan air yang berjarak d5 (variasi 2 cm dan 6 cm)  di belakang pita pemanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Distorsi distorsi bowing baja tahan karat lebih besar dibandingkan dengan distorsi bowing baja karbon, baik dengan perlakuan manajemen termal maupun tanpa perlakuan. Distorsi bowing pada baja karbon dapat diperkecil dengan manajemen termal yang mengatur pemanasan setelah pengelasan berlangsung cukup lama dan pemanasan mula sebelum pengelasan sebentar. Dengan d1=6cm, d2=12 cm, d3=2 cm, dan d4 =1 cm didapatkan penurunan distorsi bowing baja karbon sebesar 33%. Pemanasan pada jarak yang lebar dari garis las dapat menyebabkan meningkatnya distorsi bowing baik pada baja karbon maupun baja tahan karat.