Pengembangan Model Pendidikan Adil Gender Pada Sekolah Dasar Untuk Optimalisasi Pengarustamaan Gender Bidang Pendidikan.

Kata kunci: pengarustamaan gender, model pendidikan.

Wahyuningsih, Rutiana Dwi; Suharto, Didik Gunawan; Nugraheni, Ismi D.A; Hidayat, Rahayu Surtiati; Poerwandari, E. Kristi*)
LPPM UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Pekerti Lanjutan, 2006.
Salah satu kebijakan “Education for Air” yang telah disepakati semua negara anggota UNESCO (termasuk Indonesia) adalah menghapus disparitas gender pada pendidikan dasar dan menengah menjelang tahun 2005, dan mencapai kesetaraan pendidikan menjelang tahun 2015. Pengarusutamaan gender bidang pendidikan merupakan salah satu strategi agar semua kebijakan, program, proyek, ataupun kegiatan di bidang pendidikan diarahkan untuk mengurangi atau menghapus kesenjangan gender. Untuk mendukung kebijakan tersebut, tenaga pendidikan mempunyai peran strategis. Pendidikan yang bias gender menimbulkan stereotipe peran perempuan dan laki-laki yang umumnya kurang menguntungkan perempuan. Bila tidak dilakukan perubahan secara strategis dan sistematis, akan terhambat pembangunan di segala aspek kehidupan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengujicobakan model pendidikan adil gender beserta panduan praktis aplikasinya pada sekolah dasar, sebagai acuan dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar. Secara khusus penelitian tahun kedua ini bertujuan untuk menyusun secara partisipatoris bahan panduan praktis aplikasi Pendidikan Adil Gender di Sekolah Dasar, yang terdiri dari Buku I: Konsep Gender dan Teknik Identifikasi Masalah Gender dalam Bahan Ajar dan Media Pembelajaran, dan Buku II: Integrasi Perspektif Gender dalam Proses Pembelajaran. Manfaat yang diharapkan adalah penggunaan buku panduan sebagai sarana pendukung untuk menerapkan model pendidikan adil gender pada sekolah dasar dalam rangka optimalisasi pengarusutamaan gender bidang pendidikan.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research), dengan pendekatan kualitatif, dan tipe penelitian partisipatoris. Analisis data dilakukan berdasarkan interpretive interactionism. Informan dalam penelitian ini mewakili unsur birokrat Dinas Pendidikan, pendidik (Kepala Sekolah dan Guru), Dewan Pendidikan, LSM, dan Peneliti dari Perguruan Tinggi. Teknik penggalian data terdiri dari studi eksploratif dokumen, lokakarya (workshop), Diskusi Kelompok Terfokus, dan wawancara.
Penelitian ini menemukan hal-hal yang menjadi prasyarat penerapan Model Pendidikan Adil Gender pada sekolah dasar, yaitu (1) Dukungan birokrasi pendidikan sebagai pemegang otoritas kebijakan pendidikan di daerah; (2) Komitmen para pemilik kepentingan pendidikan; (3) Sarana pendukung bagi guru dan bagi peserta didik untuk memudahkan pelaksana pendidikan dalam memahami nilai-nilai adil gender. Saran dari penelitian ini adalah (1) sosialisasi pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pelatihan sensitivitas gender bagi guru sekolah dasar perlu diselenggarakan sebagai program rutin Dikpora Kota Surakarta; (2) Buku panduan praktis aplikasi Model Pendidikan Adil Gender yang dihasilkan oleh penelitian ini perlu didesiminasikan kepada para pendidik di sekolah dasar di Surakarta supaya proses pembelajaran yang adil gender lebih cepat terjadi.