Mitigasi Dan Manajemen Bencana Alam Tanah Longsor Di Daerah Pedesaan Kabupaten Karanganyar

Kata kunci : tanah longsor, curah hujan, alat pemantau, mitigasi.

RI, Sulastoro; Supriyadi
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Kompetitif Penelitian Stragtegis Nasional, 2009

Pada tanggal 27 Desember 2007 telah terjadi bencana alam tanah longsor yang melanda 8 wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jumapolo, Jatiyoso dan Jatipuro. Sejak saat itu peristiwa tanah longsor terus terjadi di daerah tersebut bahkan ada indikasi semakin meluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya bencana tanah longsor dan upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat setempat yang umumnya petani yang bertempat tinggal di daerah pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan yang tinggi mencapai 163 mm/hari pada tanggal 26 Desember 2007 menjadi penyebab utama terjadinya bencana alam tanah longsor di daerah Kabupaten Karanganyar. Lereng yang tejal lebih dari 40o dan pengolahan lahan pertanian sayur dengan dioncoro air berlebihan memicu terjadinya proses tanah longsor baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pengertian tentang pengelolaan daerah rawan longsor diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap adanya bahaya lingkungan yang ada di sekitarnya. Pemasangan alat sederhana pemantau gerakan tanah dapat bermanfaat bagi upaya untuk mitigasi bencana alam tanah longsor karena dengan demikianm masyarakat dapat melakukan tindakan antisipasi sesuai dengan keadaan.