Motif Wayang Beber Jadikan Batik Pacitan Go International (Road Show LPPM UNS 2011 Bag. 1)

Batik merupakan warisan budaya bangsa yang telah diakui dunia internasional dan dikukuhkan UNESCO, saat ini mulai dikembangkan baik motif atau desain batik serta proses pemasarannya. Salah satunya, Batik Pacitan yang dikembangkan oleh usaha kecil menengah (UKM) di beberapa desa di Kabupaten Pacitan, khususnya di Kecamatan Pacitan (Desa Sukoharjo dan Arjowinangun) dan Kecamatan Ngadirojo (Desa Cokrokembang, Wiyoro, dan Bogoharjo). Batik Pacitan ini telah merambah pasar di Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bali, Sumatera dan Kalimantan serta Malaysia dan Arab Saudi.

Meski kerajinan batik Pacitan memiliki potensi untuk menjadi produk unggulan daerah, masih terdapat beberapa permasalahan untuk mengembangkan kerajinan Batik Pacitan. Menurut Dra. Sarah Rum Handayani, M.Hum Pengabdi LPPM UNS bersama Timnya (Izza Mafruhah, SE, MSi, Dra Rara Sugiharti, M.Tourism, Ir. Agus Sujono, MT dan Drs. Pranoto, MSc) baru-baru ini mengungkapkan bahwa Salah satu permasalahan atau kendala dalam pengembangan batik Pacitan adalah pada pengembangan desain motif batik yang mampu merepresentasikan kekhasan batik Pacitan.

“Pacitan memiliki produk kearifan lokal berupa Wayang beber yang cenderung dilupakan orang dan inilah yang kita kembangkan yakni memanfaatkan motif wayang beber sebagai motif kain batik”, ungkap Dra. Sarah Rum.

Pemanfaatan wayang beber sebagai motif batik Pacitan dimaksudkan merevitalisasi wayang beber sebagai aset budaya daerah dan juga memperkaya diversifikasi motif batik.

Di samping mencari solusi untuk pengembangan desain, dalam rangka menciptakan daya saing yang kuat ,Tim pengabdi LPPM UNS yang dimotori oleh Dra. Sarah Rum Handayani, MHum ini juga melakukan peningkatan kualitas produk dengan cara meningkatkan kompetensi UKM batik dengan memperluas pengetahuan, menambah wawasan, dan mengembangkan ketrampilan sumber daya manusia serta meningkatkan kualitas alat-alat produksi.

Dalam hal ini, dengan difasilitasi DP2M DIKTI, Dra. Sarah Rum Handayani, M.Hum dan timnya menyerahkan bantuan kepada UKM batik Pacitan khususnya UKM batik Puri di Desa Cokrokembang Kecamatan Ngadirojo dan UKM Batik Saji di Desa Sukoharjo Kecamatan Pacitan berupa mesin feeder, bak mordan, dan bak lorot guna meningkatkan kualitas produk kerajinan batik yang dihasilkan oleh UKM-UKM tersebut.

“Dengan peningkatan kualitas produk bati Pacitan, pengembangan usaha kecil di bidang kerajinan batik diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup keluarga”, harap Dra. Sarah Rum.