MODEL REVITALISASI KAWASAN CANDI CETHO SEBAGAI WISATA TIRTA YATRA DAN WIDYA WISATA BERBASIS TRI HITA KARANA DI JENAWI KARANGANYAR

Kata kunci : Model Revitalisasi, Candi Cetho, Wisata Tirta Yatra, Widya Wisata

Made Suastika
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Bersaing, 2009

Penelitian dengan judul Model Revitalisasi Kawasan Candi Cetho sebagai Wisata Tirta Yatra dan Widya Wisata Berbasis Tri Hita Karana di Kecamatan Jenawi Karanganyar merupakan penelitian dalam bidang ilmu arsitektur, lebih mengkhusus lagi dalam bidang konservasi, karena revitalisasi merupakan bagian dari konservasi. Konsep-konsep dalam agama Hindu menjadi dasar model revitalisasi, karena masih banyak mastarakat Jenawi beragama Hindu dan Candi Cetho sendiri merupakan candi pemujaan bagi umat Hindu. Ekologi merupakan ilmu pendukung dari penelitian ini yang mana nantinya diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembangunan kepariwisataan yang berkesinambungan.
Dinas Pariwisatan Karanganyar sudah menetapkan kawasan candi Sukuh dan Cetho sebagai pariwisata religi (Tirta Yatra) dan edukasi,(Widya Wisata) karena memang candi tersebut pada awalnya dibangun untuk tempat pemujaan oleh umat Hindu jaman akhir kekeuasaan Majapahit pada abad ke XIV oleh Prabu Brawijaya.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Model Revitalisasi Kawasan Candi Cetho sebagai Wisata Tirta Yatra dan Widya Wisata yang berbasis Tri Hita Karana di Kecamatan Jenawi Karanganyar. Penelitian ini akan dilakukan dalam 3 tahun dan tiga tahap.
Tahap Pertama targetnya adalah menemukan tata ruang makro wisata tirta yatra dan widya wisata di Kecamatan Jenawi Karanganyar.
Tahap Kedua mencari model pemberdayaan masyarakat local dalam stake holder kepariwisataan kawasan tersebut.
Tahap ke tiga merupakan inti dari penelitian ini yaitu dapat menemukan model revitalisasi kawasan Candi Cetho sebagai Wisata Tirta Yatra dan Widya Wisata yang berbasis Tri Hita Karana di Kecamatan Jenawi Karanganyar.
Metodologi penelitian adalah deskriftif kualitatitf fenomenologis, data diperoleh dengan observasi dan interview, analisis induktif, temuan-temuannya bersifat khusus.
Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
Ditahun pertama akan dilakukan inventarisasi dan identifikasi potensi-potensi baik menyangkut fisik maupun non fisik. Potensi fisik yang dimaksud adalah yang pertama adalah candi Cetho, potensi sumber daya alam, keberadaan pura-pura di kecamatan Jenawi sebagai wisata tirta yatra (wisata religi umat Hindu). Sedangkan potensi non fisik menyangkut kependudukan (sumber daya manusianya). Dalam tahap ini juga akan diungkap filosofi elemen-elemen arsitektur candi.
Ditahun kedua akan diungkap bagaimana model pemberdayaan potensi local agar masyarakat local mampu menjadi subyek kepariwisataan di kawasan candi Cetho.
Pada tahap ketiga akan digali model revitalisasi kawasan candi Cetho sebagai kawasan wisata religi (Tirta Yatra) dan edukasi (Widya Wisata) yang berkesinambungan berbasis Tri Hita Karana, merupakan target akhir dari penelitian ini.