Suplementasi Pufa (Poly Unsaturated Fatty Acid) Dalam Konsentrat Dari Bahan Pakan Lokal Pada Usaha Feedlot Sapi Silangan Berbasis Pakan Basal Jerami Padi Fermentasi Untuk Dihasilkan Daging Sapi Rendah Lemak Dan Kolesterol Serta Tinggi Asam Lemak Tak Jenuh

Kata kunci : Pufa, VFA, konsentrasi NH3 kinetik, mikrobia rumen

Widyawati, Susi Dwi; Riyanto, Joko; Pratitis, Wara*)
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional, 2009

Penelitian dilaksanakan di Kandang Percobaan, Laboratorium Biokimia Nutrisi dan Laboratorium Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, serta Pusat Studi Pangan dan Gizi, UGM dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Pertanian UNS
Pengukuran kinetik pH, kinetik konsentrasi NH3 kinetik produksi VFA dan kinetik protein mikrobia rumen dalam seri waktu pengambilan 0, 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18 dan 24 jam setelah pemberian ransum. Pengambilan cairan rumen dilakukan pada jam 08.00, 09.00, 10.00, 11.00, 12.00, 14.00, 17.00, 20.00, 02.00 dan 08.00 (hari berikutnya).. Ransum perlakuan TI menghasilkan pH berkisar antara 6.13 – 6.83, MK berkisar 5.99 – 6.98, BS berkisar 6.30 – 7.18, MS berkisar 6.14 – 7.28 dan MIL berkisar 6.20 – 6.72. Kinetik konsentrasi NH3 pada ransum TI lebih fluktuatif dengan kisaran 5.12 – 13.31 mM sedangkan MK dengan kisaran 9.34 – 15.55 mM. Kisaran NH3 untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan mikrobia rumen sebesar 3.17 – 7.54 mM konsentrasi yang lebih tinggi tidak memberikan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan mikrobia rumen. Keadaan ini menunjukkan bahwa konsentrasi NH3 masih lebih tinggi dari kebutuhan optimalnya.
Kinetik produksi VFA yang dihasilkan oleh ransum TI berkisar 83.48 – 149.06 mM, MK berkisar 84.71 – 161.24 mM, BS berkisar 94.54 – 126.38 mM, MS berkisar 109.45 – 137.65 mM dan MIL berkisar 121.74 – 139.66 mM..
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa bahan pakan sumber PUFA yang berasal dari bahan dasar yang sama seperti tepung ikan (TI) dan minyak ikan lemuru (MIL) dan bungkil sawit (BS) dengan minyak sawit (MS) mempunyai kinetik fermentasi rumen yang setara atau sebanding.
Bahan pakan sumber PUFA asal kelapa sawit, kinetik fermentasi dalam rumen lebih stabil dibandingkan dari limbah pengolahan ikan. Bahan pakan jenis ini mampu menyediakan nutrien bagi mikrobia selama 24 jam.
Menir kedelai (MK) memberikan nilai nutrisi yang lebih baik dari bahan pakan sumber PUFA yang lain, namun melebihi kebutuhan mikrobia maupun induk semang sehingga perlu upaya proteksi baik untuk kandungan proteinnya maupun lemaknya.