Pengembangan concrete patch repair material dengan bahan polymer cement based matrix yang tahan retak dan delaminasi akibat restrained shrinkage

By: S A Kristiawan, ST, MSc (Eng), PhD., Ir. Sunarmasto, MT

Struktur beton bertulang sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti bencana gempa, beban yang berlebihan serta faktor lingkungan yang mengakibatkan terjadinya korosi pada tulangan. Jenis kerusakan yang nampak dapat berupa retak, pengelupasan selimut beton bahkan sampai pada kondisi patahnya elemen struktur. Kerusakan dalam bentuk pengelupasan dapat direhabilitasi dengan cara penambalan (patch repair) yang mana perbaikan dengan cara ini dimaksudkan untuk mengembalikan bentuk dan ukuran penampang, melindungi tulangan dari bahaya korosi berlanjut serta secara parsial dapat mengembalikan kekuatan penampang. Material yang dipakai sebagai patch repair harus memiliki kompatibilitas dengan material beton induk yang akan diperbaiki. Kompabilitas yang dimaksud dapat ditinjau dari sifat mekanik, deformasi dan durabilitas. Ditinjau dari karakteristik mekanik, repair material harus memiliki kekuatan yang setara dengan beton induk agar distribusi tegangan dan regangan yang terjadi pada penampang dapat seimbang. Sedangkan salah satu isu kompatibilitas deformasi dapat dilihat dari perbedaan besaran shrinkage. Perbedaan shrinkage antara beton induk dengan repair material merupakan isu dimensional incompatibility yang mengakibatkan retak dan delaminasi pada repair material. Persoalan retak dan delaminasi akibat dimensional incompatibility ini dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain besaran shrinkage, creep, modulus elastisitas, kuat tarik, kuat lekat serta derajat pengekangan. Pengembangan repair material yang diharapkan dapat mengeliminasi retak dan delaminasi akibat differential shrinkage (restrained shrinkage) harus mengkuantifikasi faktor-faktor tersebut.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan repair material dengan bahan dasar mortar yang didalamnya ditambahkan polymer untuk memodifikasi sifat fleksibilitas dari repair material tersebut. Sifat fleksibilitas ini penting peranannya dalam mereduksi besarnya tegangan tarik yang timbul akibat restrained shrinkage. Dengan demikian pemakaikan polymer ini diharapkan dapat membantu dalam mengeliminasi retak dan delaminasi. Untuk mencapai tujuan akhir ini penelitian dibagi dalam beberapa tahapan. Pada tahun pertama telah diteliti komposisi campuran dan mengevaluasi karakateristik mekanik dan deformasinya yaitu kuat tekan, kuat tarik, kuat lekat, shrinkage dan creep. Sedangkan penelitian tahun kedua diarahkan untuk mengeksplorasi sifat-sifat tersebut serta kompatibilitas dimensinya dikaitkan dengan performanya dalam melawan kecenderungan retak dan delaminasi sehingga dapat diperoleh komposisi campuran patch repair yang sesuai.