SOLO – Universitas Sebelas Maret mengadakan konferensi internasional “Youth International Conference For Global Health 2022” yang diikuti oleh seluruh mahasiswa S-1 dari berbagai negara. Sabtu (17/9). Adapun konferensi ini diadakan oleh Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Nasional (PUSDEMTANAS) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) bekerjasama dengan Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS. Kesuksesan konferensi ini tak lepas dari dukungan dan support dari BPD Bank Jateng.
Tajuk utama yang diangkat serta menjadi tema besar pembahasan pada tahun ini yaitu “Streghtening a Comprehensive Global Health Architecture To Realize World Collaboration in Facing A Pandemic”. Adapun tajuk tersebut dikupas dengan sangat lengkap oleh Dr. Sergio Da Lobo (WHO Consultant from Timor Leste) sebagai keynote speaker, serta tiga narasumber (dr. Tonang Dwi Aryanto, Ph.D, Viddy Firmandiaz, dan Dr. Sunny Ummul Firdaus). Keberjalanan konferensi dan diskusi ini menjadi sangat interaktif yang dipimpin oleh Rachma Indriyani, LL.M., Ph.D. sebagai moderator.
Konferensi ini diikuti oleh Mahasiswa Internasional UNS (Timor Leste, Egypt, Bangladest, Sudan, Nigeria, Suriname, Chad, Algeria, Izwanda, Yaman, Turkmenistan, Uganda, Suriah) dan Mahasiswa S-1 UNS, Mahasiswa umum Universitas di Indonesia, Mahasiswa umum Universitas Internasional serta Civitas Akademika. Kegiatan ini diawali dengan adanya laporan ketua pelaksana yang disampaikan oleh R Prihandjojo Andri Putranto, dr., M.Si. Dilanjutkan dengan adanya opening remark yang disampaikan oleh Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. (Rektor Universitas Sebelas Maret) dan Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus. M.S. (Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret) yang sekaligus membuka konferensi tersebut secara resmi. Setelah penyampaian opening remarks, dilanjutkan dengan adanya keynote speaker yang disampaikan oleh Dr. Sergio Da Lobo, dimana beliau menjelaskan mengenai adanya kondisi Covid-19 selama dua sampai tiga tahun ini yang mengejutkan dunia terkhusus dengan adanya dampak sosial ekonomi dan dampak kesehatan yang besar. Sehingga dengan adanya pengalaman usaha pencegahan dan penanganan yang besar pada penyebaran Covid-19 menjadikan adanya pembelajaran untuk menciptakan adanya konstruksi global penanganan pandemic yang disarankan oleh Dr. Sergio mulai dari kebijakan pemerintah, system penanganan kesehatan yang sesuai, kerjasama antar masyarakat maupun antar negara serta adanya kebijakan pada system ekonomi finansial.
Pemaparan materi inipun disambung dengan materi bertopik mengenai “Learning from the Past for Possible Next Pandemi” yang disampaikan oleh dr. Tonang Dwi Ardyanto, Ph.D. Adapun materi tersebut memberikan penjelasan mengenai sejarah penyebaran pandemic di dunia, perkembangan kasus pandemic Covid-19, pembelajaran selama pandemic Covid-19, serta menjelaskan langkah apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan munculnya pandemi selanjutnya seperti adanya respon dan pemulihan (kebijakan sosial, tindakan kesehatan, dukungan ekonomi dan keuangan), manajemen krisis (respon seluruh masyarakat, pengaturan tata kelola, komunikasi krisis), kesiapsiagaan pandemi (kapasitas antisipasi risiko, kesiapsiagaan sektor kritis, protokol manajemen pandemi).
Selanjutnya dengan adanya pembelajaran mengenai permasalahan hukum yang terjadi selama penyebaran Covid-19 pada masyarakat Indonesia, menjadi dasar Dr. Sunny Ummul Firdaus memberikan pemaparan materi mengenai roadmap hukum pelaksanaan vaksinasi wabah penyakit yang mencakup penyelesaian dan rekomendasi atas lima permasalahan yang terjadi diantaranya yaitu mengenai payung hukum penelitian pengembangan vaksin, penolakan vaksin oleh masyarakat, pengelolaan dan distribusi vaksin Covid-19, jaminan kualitas vaksin, dan target vaksinasi Covid-19. Adapun konsep ideal yang dapat diterapkan guna mengatasi hal tersebut yaitu melakukan pembenahan substansi hukum, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, membuat strategi komunikasi dan targeting masyarakat, melakukan evaluasi permasalahan hukum, membuat payung hukum penjaminan uji klinis vaksin dan koordinasi dengan stakeholder terkait.
Selaras dengan sambutan yang disampaikan oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyatakan bahwasanya konferensi yang dilaksanakan akan memberikan nilai novelty dalam bidang edukasi, inovasi kesehatan yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif pada lingkungan kehidupan masyarakat guna menghadapi pandemic selanjutnya. Hal ini dapat dilihat pada adanya berbagai ide dan inovasi yang dituangkan oleh partisipan konferensi melalui paper ilmiah yang dibuatnya. Adapun sub tema yang ditulis oleh para partisipan diantaranya yaitu health policy and financing, management of healthcare services, mobile health and new technologies for the global pandemic, health infrastructure and development for facing the global pandemic, and world collaboration for healthcare in the global pandemic. Selanjutnya seluruh penulis paper ilmiah pun mempresentasikan melalui platform zoom meeting yang dipandu oleh moderator pada sub-tema masing-masing. Adapun paper ilmiah yang sudah dipresentasikan akan dipublikasi pada proceeding terindeks Atlantis Press.
Dengan adanya kegiatan konferensi ini dr. Andri Putranto sebagai ketua pelaksana berharap kegiatan ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan yang besar khususnya guna mempersiapkan upaya pencegahan maupun penanganan di berbagai sector kehidupan yang akan terdampak oleh adanya perkembangan pandemic yang hingga saat ini terus mengalami perkembangan dan memberikan adanya kemungkinan munculnya pandemic di masa depan. Dengan adanya ide dan inovasi yang disampaikan pada konferensi ini tentu akan menjadi novelty dan rekomendasi tersendiri bagi Indonesia dan negara lain ,untuk mempersiapkan kebijakan dan upaya penguatan pada bidang kesehatan global serta mendorong adanya upaya kerjasama internasional.
Humas LPPM : Puji Didik Hertopo