
Tim riset dari Program Studi Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret (UNS) yang diketuai oleh Dr. Ir. Sunu Herwi Pranolo, S.T., M.Sc. bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Life Cycle Assessment (LCA) Produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) Berbasis Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO)” bermitra dengan PT Kilang Pertamina Internasional dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Acara ini digelar pada 19 Februari 2025 di HARRIS Hotel & Convention Solo.

FGD ini bertujuan untuk mendiskusikan hasil riset terkini mengenai potensi RBDPKO sebagai bahan baku utama dalam produksi SAF, yang ramah lingkungan dan mendukung transisi energi berkelanjutan. Melalui pendekatan LCA, tim riset akan memaparkan analisis menyeluruh mengenai dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dari produksi SAF berbasis RBDPKO. Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk mendorong inovasi dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan.

Narasumber utama dalam FGD ini meliputi para peneliti dari Teknik Kimia UNS dan LPPM UNS, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait, antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII), PT Kilang Pertamina Internasional, Garuda Indonesia, dan Teknik Kimia ITB. Diskusi berfokus pada tantangan dan peluang dalam mengoptimalkan produksi SAF berbasis RBDPKO, serta implikasinya terhadap pencapaian target Net Zero Emission (NZE) di sektor penerbangan.
Diharapkan, FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis bagi pengembangan SAF di Indonesia, sekaligus memperkuat peran riset dalam mendukung kebijakan energi berkelanjutan.