PSJ LPPM UNS Bersama KPPMF FKIP UNS Adakan Workshop Penguatan Kelembagaan sebagai Upaya Dorong Kemandirian Kelembagaan Research Group dan Pusat Studi “Igniting Entrepreneur Sparks”

Pusat Studi Jepang (PSJ) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerjasama dengan Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (KPPM) – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS mengadakan workshop penguatan kelembagaan selama dua hari (15-16/5/2025) bertajuk Igniting Entrepreneur Sparks” Dorong Kemandirian Kelembagaan Research Group dan Pusat Studi. Kegiatan ini berlangsung di Aula Gedung G Lantai 3 FKIP UNS, dan dihadiri oleh para dosen, peneliti, ketua Research Group (RG) dan kepala Pusat Studi (PUSDI) baik di lingkungan FKIP UNS dan LPPM UNS.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan RG dan PUSDI dalam upaya menciptakan kemandirian, serta membangun semangat kewirausahaan yang mampu menopang keberlanjutan riset serta pengabdian kepada masyarakat di tingkat institusi. Menghadirkan narasumber Yanuar Effendi, ST (Presiden Direktur PT Andalan Anak Bangsa —- KPSG Group). Yanuar membagikan pengalaman praksis dalam pengelolaan managemen kelembagaan yang dapat mencapai hilirisasi dan komersialisasi produk riset dari universitas.  Sesi pertama acara dimoderatori oleh  Lina Mahardiani, ST.,M.,M., M.Sc., Ph.D (KPPMF FKIP UNS) dan Prof Dr. Suciati, M.Pd (PSJ UNS).

Turut hadir Sekretaris LPPM UNS – Dr. Dimas Rahardian Aji Muhammad S.T.P., M.Sc; wakil Dekan Akademik dan Penelitian FKIP UNS – Dr PAED. Nurma Yunita Indriyanti S.PD., M. SI., M.SC; Ketua KPPM FKIP – Dr.rer.nat. Sri Mulyani, M.Si; serta Kepala PUSDI Jepang LPPM UNS – Dr. Eng Kusumaningdyah N. H., ST.,MT.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Dimas Rahardian Aji Muhammad S.T.P., M.Sc selaku sekreataris LPPM UNS, yang menekankan arahan pimpinan rektor agar para peneliti di lingkungan riset group dan pusat studi bisa berfokus pada kolaborasi, baik dengan peneliti dalam maupun luar negeri, publikasi pada jurnal bereputasi internasional, perlindungan kekayaan intelektual (HKI), pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Komersialisasi hasil penelitian. Hal tersebut bisa terlihat pada capaian Technological Readiness Level (TRL) yang bisa berjenjang dari TRL 7 -9. TRL merupakan ukuran tingkat kesiapan teknologi hasil penelitian, yang sangat penting dalam pengembangan dan penerapan teknologi. Capain ini diintegrasikan ke dalam pendidikan dan pengabdian masyarakat untuk menghasilkan dampak yang lebih luas, sesuai dengan tagline kementrian saat ini yaitu program “berdampak”.

Sementara itu, wakil Dekan Akademik dan Penelitian FKIP UNS, dalam sambutannya menekankan pentingnya transformasi kelembagaan menuju model yang adaptif dan berkelanjutan. Serta menggarisbawahi pentingnya sinergi antar unit dalam membentuk ekosistem riset yang kokoh dan produktif.

Sebagai narasumber utama, Yanuar Effendi, S.T., menyampaikan dua materi utama dalam workshop ini. Dengan pendekatan praktis dan reflektif. Efendi menyampaikan pentingnya entrepreneurial mindset dalam pengelolaan institusi riset dan pendidikan tinggi. Ia juga menekankan perlunya strategi inovatif dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing lembaga dari berbagai aspek.

Disampaikan bahwa sebagian besar riset di Perguruan Tinggi masih berorientasi pada publikasi, tetapi diharapkan dapat ditingkatkan ke arah hilirisasi dan komersialisasi produk riset, pengembangan konten dinamis di bidang pendidikan dan sains dan kolaborasi lintas keilmuan agar dapat bersaing.

Efendi juga menekankan, menemukan esensi, inovasi dan kemandirian harus dimiliki dalam pengelolaan kelembagaan RG dan PUSDI. Hal ini dapat dicapai dengan menentukan aspirasi. Selain itu juga strategi eksekusi pengelolaan dapat mengimplementasikan kerangka berfikir strategi ”Playing to Win” yang pada umumnya dilakukan oleh banyak perusahan berskala besar sebagai strategi pengelolaan entrepreneurship. Di dalam strategi Playing to Win membedah jenjang aset yang telah dimiliki RG maupun PUSDI dan kemana akan dikembangkan kedepannya, diantaranya Winning Aspiration, Where Will We Play, How Will We Win, What Capabilities must We Have dan What Managemen Systems We Need. Penjelasan framework “Playing to Win” ini juga disampaikan Effendi dengan memberikan contoh kasus perusahaan internasional sehingga mudah dipahami.

Kegiatan berlangsung secara interaktif, ditandai dengan antusiasme peserta dalam sesi diskusi dan tanya jawab yang membahas berbagai tantangan serta peluang dalam pengembangan kelembagaan RG dan PUSDI di lingkungan perguruan tinggi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk kesadaran kolektif serta komitmen bersama untuk memperkuat posisi kelembagaan riset sebagai fondasi utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.