Jakarta, 30 Oktober 2025 – Setelah sukses melaksanakan FGD pertama pada Februari 2025 di Solo, tim riset dari Program Studi Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret (UNS) yang diketuai oleh Dr. Sunu Herwi Pranolo, bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, kembali menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) ke-2 bertajuk “Life Cycle Assessment Produksi Sustainable Aviation Fuel Berbasis Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil”. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional serta didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
FGD ke-2 ini bertujuan untuk memperoleh tanggapan, masukan, dan validasi atas hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim riset, khususnya terkait analisis daur hidup (Life Cycle Assessment) produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO).

Kegiatan ini diharapkan menjadi forum interaktif antara para pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Peserta dalam FGD ke-2 ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, industri, dan akademisi. Dari sisi pemerintah, hadir perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Perhubungan, yang akan memberikan perspektif dan arahan dari sisi kebijakan dan regulasi energi berkelanjutan. Dari sektor industri, turut hadir produsen RBDPKO sebagai pihak dari hulu sistem yang akan menyampaikan pandangan terkait potensi serta tantangan dalam penyediaan bahan baku, dan PT Kilang Pertamina Internasional selaku produsen SAF sekaligus mitra penelitian, yang akan memberikan tanggapan dari sisi teknis dan implementasi industri. Sementara itu, dari sisi akademisi dan lembaga penelitian, periset dari berbagai Program Studi Teknik Kimia (Universitas Pertamina, Institut Teknologi Bandung, Calvin Institute Tecnology, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan lainnya) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional akan turut memberikan tinjauan ilmiah dan evaluasi terhadap hasil riset yang telah dilakukan oleh tim.
Melalui kegiatan ini, diharapkan diperoleh masukan konstruktif dan rekomendasi strategis untuk memperkuat validitas hasil riset sekaligus mendukung sinkronisasi kebijakan dan arah pengembangan SAF di Indonesia. FGD ini juga diharapkan memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam upaya mewujudkan transisi menuju energi bersih dan pencapaian Net Zero Emission di sektor penerbangan nasional.

