UNS Dorong Ekonomi Kreatif & Inovasi Ramah Lingkungan melalui Ecoprint dan Pewarna Alami di Bantul, Yogyakarta

Universitas Sebelas Maret (UNS) terus memperkuat peran strategisnya dalam pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan kearifan lokal. Melalui program pendampingan dan inovasi, tim dosen UNS mengajak pengrajin ecoprint di Desa Jebugan, Kabupaten Bantul, untuk meningkatkan kapasitas produksi dan nilai ekonomi produk kreatif yang ramah lingkungan.

Ecoprint adalah teknik pencetakan motif pada kain dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga, menghasilkan pola unik tanpa pewarna kimia sintetis yang membahayakan lingkungan dan kesehatan. Teknik ini disebut memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM untuk memasuki pasar kreatif dengan produk yang tidak hanya estetis, tetapi juga berkelanjutan.

Prof. Dr. Sayekti Wahyuningsih, salah satu penggagas program pendampingan dari Fakultas MIPA UNS, menyatakan, “Melalui pendampingan ini kami berharap para pengrajin ecoprint mampu meningkatkan kapasitas produksi, inovasi, dan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan. Produk yang ramah lingkungan memiliki nilai lebih di pasar domestik maupun global”.

 

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad, S.T.P., M.Sc. dalam sambutannya menambahkan, bahwa setiap dosen memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.  “Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Tim Pengabdi UNS ini merupakan bentuk kontribusi UNS terhadap pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) diantaranya tujuan 1,8, 12, dan 17.”

Adapun beberapa tujuan yang dimaksud Dr. Dimas ialah;

  • Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan) – dengan membuka peluang pendapatan baru bagi pelaku usaha ecoprint melalui peningkatan keterampilan dan daya saing produk.

  • Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) – melalui pengembangan kapasitas usaha kreatif berbasis inovasi ramah lingkungan yang memberikan kesempatan kerja dan usaha yang layak.

  • Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) – melalui penggunaan bahan pewarna alami dan teknik produksi yang mengurangi limbah berbahaya serta mendukung produksi yang lebih berkelanjutan.

  • Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) – melalui kolaborasi lintas pihak antara UNS, komunitas pengrajin, dan pemangku kepentingan lokal untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Program pendampingan ini tidak hanya memberikan transfer ilmu dan teknologi, tetapi juga menumbuhkan entrepreneurial mindset di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah. Para peserta dibekali pengetahuan teknis, strategi pemasaran, serta pemahaman tentang nilai produk yang ramah lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM di Bantul dan sekitarnya.

Dengan sinergi antara akademisi dan masyarakat, UNS berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.