Perkuat Resiliensi Bencana, Tim Pengabdian UNS Serahkan Teknologi Filter dan Monitoring Air Pintar kepada FPRB Sumatera Barat

PADANG – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi krisis air bersih saat situasi darurat, Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat UNS, Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M. menyerahkan bantuan alat Filter Air dan Sistem Monitoring Kualitas Air Berbasis Teknologi kepada Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sumatera Barat, Tommy Susanto. Penyerahan ini berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Negeri Padang (UNP) pada hari Jum’at, 19 Desember 2025 yang disaksikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Umum dan Usaha UNP, Prof. Dr. Ir. Remon Lapisa, S.T., M.T., M.Sc.

Penyerahan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek.

Teknologi untuk Keamanan Konsumsi

Menurut Prof. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani penyerahan alat ini diambil sebagai respons atas tingginya urgensi kebutuhan air layak konsumsi bagi masyarakat terdampak bencana di sepanjang pesisir dan wilayah rawan Pulau Sumatera. Berbeda dengan filter air konvensional, perangkat yang diserahkan ini dilengkapi dengan sensor monitoring berbasis teknologi digital yang mampu memantau parameter kualitas air secara real-time. Hal ini memastikan air yang dihasilkan tidak hanya jernih, tetapi juga aman untuk dikonsumsi pengungsi atau warga terdampak.

“Kebutuhan akan air minum aman menjadi prioritas tertinggi pasca-bencana yang berdampak pada kesehatan pengungsi. Dengan teknologi dan alat ini, kami ingin memastikan pengungsi dan warga di posko pengungsian maupun hunian warga dapat memantau kualitas air dengan akurat dan cepat,” ujarnya dalam sambutan.

Tanggapan FPRB Sumatera Barat

Pihak Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Sumatera Barat menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa dalam fase tanggap darurat ini, masyarakat masih menghadapi permasalahan pemulihan sistem air bersih yang rusak karena banjir. Alat ini akan dibagikan ke wilayah Batu Busuk dan beberapa lokasi lainnya di Kota Padang.