Kata kunci : komposit sandwich, kekakuan, tebal core, serat kenaf.
Santoso; Jamasri; Diharjo, Kuncoro*)
Fakultas Teknik, Penelitian, Dikti, Fundamental, 2007.
Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh tebal core terhadap kekakuan (stiffness) komposit sandwich kombinasi serat kenaf acak dan anyam bermatrik polyester dengan core kayu sengon laut. Material yang digunakan adalah serat kenaf (acak dan anyam), kayu sengon laut, resin unsaturated polyester 157 BQTN (UPRs) dan Hardener MEKPO. Komposit dibuat dengan metode cetak tekan. Komposit sandwich tersusun terdiri dari dua lamina komposit dengan core ditengahnya. Lamina komposit terdiri dari 3 mat serat kenaf (acak-anyam-acak) dengan fraksi volume serat 35%. Core yang digunakan adalah kayu sengon laut yang dipotong pada arah melintang dengan variasi ketebalan 5,10, 15 dan 20 mm. Pengujian dilakukan dengan beban bending dinamis untuk mengamati peningkatan defleksinya. Spesimen dan prosedur pengujian bending mengacu pada standar ASTM C393. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan ketebalan core meningkatkan kekakuan komposit sandwich. Pada tebal core 5 mm, penurunan kekakuan yang signifikan terjadi pada siklus pengujian 129832 dan nilai perbandingan antara beban dengan defleksi adalah 2438 N/mm. Pada tebal core 10 mm, penurunan kekakuan secara drastis mulai signifikan pada siklus 136624 dan nilai perbandingan antara beban dengan defleksi adalah 3920 N/mm. Untuk tebal core 15 mm, penurunan kekakuan terjadi secara perlahan-lahan. Pada siklus 2971 sampai 207856, nilai perbandingan antara beban dengan defleksi adalah antara 5444,5 N/mm sampai 4666,7 N/mm. Kekakuan komposit sandwich dengan tebal core 20 mm mengalami penurunan yang lebih lambat dibandingkan dengan kekauan komposit sandwich dengan tebal core 15 mm.