Kajian Iradiasi Pada Buah Pisang Untuk Memperpanjang Umur Kesegaran Dengan Memanfaatkan Sinar Gamma Dari Pasca Shut-Down Reaktor Nuklir Kartini Batan.

Kata kunci: pisang, sinar Gamma.

Riyatun; Handayani, Sri; Sarjono, Yohannes*)
Fakultas MIPA UNS, Penelitian , Dikti, Hibah Bersaing, 2006.
Radiasi-y yang berasal dari reaktor nuklir Kartini BATAN diaplikasikan pada buah pisang untuk memperpanjang umur kesegarannya. Pemilihan sumber radiasi dari reaktor pasca shutdown didasarkan pada pemikiran bahwa reaktor nuklir setiap saat memancarkan radiasi-y baik dalam kondisi beroperasi maupun shutdown. Apabila proses iradiasi-y dilakukan ketika reaktor sedang beroperasi maka kebolehjadian seluruh partikel hasil reaksi fisi inti akan rnengenai pisang. Hal itu tidak dikehendaki karena partikel radioaktif terutama netron memiliki kebolehjadian besar melakukan reaksi inti pada bahan sehingga mengakibatkan bahan pangan bersifat radiaktif. Oleh karena itu proses iradiasi-y dilakukan pada waktu reaktor shut-down. Konsekuensinya dosis radiasi-y yang dipancarkan adalah sangat kecil, yakni berorde Gy.
Pisang dipilih menjadi obyek penelitian karena beberapa hal. Ketersediaan pisang setiap saat akan memudahkan penelitian, sifat buah pisang adalah masak klimakterik sehingga mudah diamati efek penundaan terhadap pemasakan buah dan buah pisang segar memiliki peluang dijadikan komoditi agrobisnis. Pisang dipilih dari 2 sisir terbaik, dipotong per jari dan dibersihkan kemudian dimasukkan dalam kantong plastik tertutup tanpa divakum. Buah dikelompokkan dalam 4 kelompok dan diperlakukan dengan dosis iradiasi-y sebesar 0 ; 8,04 ; 9,36 ; 17,00 dan 19,72 Gy.
Efek radiasi-y terhadap kualitas buah pisang diamati dengan uji fisik meliputi tekstur dan warna buah, uji kandungan gizi meliputi kadar air, kadar gula dan kadar vitamin C, uji organoleptik meliputi rasa dan aroma.
Meskipun oerde dosis radiasi-y rendah, efek radiasi-y terhadap pisang telah dapat diamati. Dari pengamatan warna kulit buah, tidak dapat dibedakan awal terjadinya pematangan klimakterik pada berbagai kelompok perlakuan, semuanya mulai berwarna kuning sempurna pada hari ke-7. Pada dosis yang lebih tinggi (P  dan P ) pertambahan munculnya bercak coklat lebih lambat daripada dosis sebelumnya. Dan visual warna ini dosis terbesar memberikan penundaan awal pembusukan selama 2 hari.
Analisa statistik dan hasil uji kekerasan/kuat tekan/tekstur menunjukkan bahwa buah pisang yang diiradiasi berbeda dibandingkan kontrolnya. Jadi perlakuan dosis berpengaruh terhadap kekerasan buah. Uji selanjutnya memperoleh hasil bahwa hubungan tersebut tidak signifikan, artinya penelitian ini belum dapat menyimpulkan bahwa semakin besar dosis menjadikan kekerasan buah turun.
Analisa statistik pada hari yang sama terhadap setiap kelompok menunjukkan bahwa kandungan air tiap kelompok tidak berbeda, artinya dosis radiasi tidak mengakibatkan perubahan-perubahan terhadap kandungan air. Hal ini disebabkan proses iradiasi-y tidak meningkatkan suhu buah.
Selama pematangan terjadi peningkatan kadar gula. Hal ini karena adanya proses hidrolisa terhadap polisakarida yang akan menghasilkan monosakarida seperti fruktosa dan glukosa, kemudian akan menurun seiring dengan terjadinya pembusukan. Analisis statistik pada hari yang sama terhadap kelompok sampel mendapatkan bahwa kadar gula tiap kelompok reratanya berbeda secara signifikan. Jadi ada pengaruh dosis radiasi-y yang diberikan pada pisang
Secara statistik, kadar vit-C antara buah kelompok P , P , P2, P  dan P4 pada hari peninjauan yang sama menunjukkan bahwa rata-rata keempatnya adalah berbeda. Dengan analisa regresi hubungan antara kadar vit-C terhadap dosis iradiasi- y adalah tidak signifikan, artinya hubungan antara variabel tersebut tidak berpengaruh nyata. Hal ini menunjukkan bahwa iradiasi-y yang diberikan tidak mengakibatkan kerusakan vit-C terlalu besar. Hal ini mungkin disebabkan karena dosis radiasi-y yang diberikan masih sangat rendah nilainya.
Gambaran di atas memberikan pemikiran untuk mengoptimalkan radiasi-y untuk iradiasi pisang, yaitu diperlukan metode lain penanganan pasca panen pisang dan peningkatan teknik radiasi di reaktor.