TEKNIK PENGOLAHAN “KAYU SENGON LAUT DAN SERAT KENAF” UNTUK MENSUPLAI KEBUTUHAN INDUSTRI MANUFAKTUR CAR BODY OTOMOTIF

Kata kunci: core segmen KSL, panel interior, gerbong kereta api.

Kuncoro Diharjo, Jamasri, M. Masykuri, Sigit Sugiarto
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Rapid, 2009

Tahun 2000, implementasi komposit GFRP pada gerbong kereta api telah mencapai 60%, dan meningkat menjadi 85% pada produk Rail Bus. Beberapa industri manufaktur komposit lain juga mengembangkan aplikasi komposit di bidang otomotif. Hasil diksusi antara Tim Pengusul RAPID (Kuncoro Diharjo, S.T., M.T.) dengan Direktur Teknologi PT. INKA (Ir. Gunesti Wahyu Handiko) tanggal 17 Mei 2008 telah disepakati bahwa INKA membutuhkan produk core dan lembaran serat alam yang siap pakai dan lebih murah sebagai pengganti bahan core dan serat sintetis. Gunesti menekankan agar core yang dikembangkan Tim RAPID dibuat dengan model segmentasi yang direkatkan pada strimin kain. Bahan alam yang murah dan potensial untuk mengganti core dan serat sintetis adalah kayu sengon laut (KSL) dan serat kenaf. Pemanfaatan bahan KSL dan kenaf juga sejalan dengan aturan baru di Eropa “End of Life Vehicle (ELV) Directive (2000/53/EC)”, dan keputusan Konggres FAO tentang “International Year of Natural Fiber (IYNF) 2009”, yang menekan industri untuk memanfaatkan serat alam. Pada tahap riset tahun I, teknik pengolahan KSL menjadi produk core segmentasi dilakukan dengan teknik pemotongan melintang. Pengerjaan pengerjaan KSL yang penting adalah pemberian lapisan lilin pada potongan gelondongan KSL agar tidak pecah, pengeringan kayu KSL dengan cepat pada kadar air di bawah 40% agar tidak diserang jamur biru dan perlakuan borac KSL agar tahan terhadap serangan jamur dan bubuk. Pembuatan core KSL dilakukan dengan membuat lembaran sambuangan potongan kayu melintang yang direkatkan pada strimin polyurethane. Selanjutnya, pemotongan segmentasi core dilakukan dengan menggunakan pisau tajam, agar core yang terbentuk rapi. Pengujian sifat fisis-mekanis (density, kekuatan teKan, modulus tekan, kekuatan tarik, modulus tarik, kekuatan geser, modulus geser, regangan geser) dilakukan untuk melengkapi spesifikasi data yang produk core, seperti yang terdapat pada produk core komersial yang akan disubstitusi (PUF, divinycell PVC dan Pro Balsa). Pada tahapan program RAPID tahun II (2009) akan dikembangkan rekayasa pemanfaatan serat kenaf untuk menggantikan serat sintetis (serat gelas) untuk pembuatan panel-panel interior gerbong kereta api.
Produk komersial core KSL segmentasi yang dilengkapi dengan spesifikasi data sheet yang siap digunakan oleh industri manufaktur komposit telah sukses dilakukan oleh Tim Peneliti untuk mensuplai kebutuhan core di PT-INKA Madiun. Core segmen ini telah digunakan untuk pembuatan panel pintu kereta eksekutif di PT-INKA. Secara proses manufaktur, kegiatan program RAPID tahun I (2009) ini dapat dikatakan berjalan dengan lancar. Hasil analisis ekonomi produk core KSL segmen dengan tebal 15 mm untuk ukuran 1 m2, biaya produksi core KSL tersebut adalah Rp. 200.000,00. Berdasarkan evaluasi secara bersama-sama, maka PT-INKA akan mengganti bahan core dengan core KSL untuk pembuatan panel sandwich komponen gerbong kereta api. Di sisi lain, industri mitra UKM Mulya Putra Furniture di Sukoharjo, selaku industri pembuat core KSL, juga sudah mempersiapkan diri pengembangan industrinya untuk memproduksi core KSL secara massal. Bahkan PT-INKA sudah memesan produk core segmen KSL dengan ketebalan 5 mm untuk pembuatan cover bagasi.