Pusat Studi Jepang (PSJ) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) Surakarta mengadakan Talk Show Series yang dihadiri oleh anggota PSJ UNS dari berbagai fakultas. Talk Show dengan tajuk “Tips and Trick mendapatkan Hibah Grant dari Jepang” ini berlangsung di ruang Jodhipati, UNS INN, pada Senin (30/04/2024). Rangkaian acara diawali dengan sambutan oleh ketua PSJ UNS, Dr. Eng. Kusumaningdyah Nurul Handayani S. T., M. T. Dr. Eng Kusumaningdyah mengatakan “Berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat informasi peluang pendanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang bisa diraih dari luar. Tidak hanya mengandalkan kompetisi peluang pendanaan internal.”
Narasumber kali ini merupakan Ketua Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS), Pandu Purwandaru, S. Sn., M. Ds., Ph D. Dalam materinya, Pak Pandu menjelaskan mengenai proses pengajuan Hibah Grant di Jepang dan juga strategi untuk mendapatkannya. “Saya merupakan dosen di program studi Desain Interior dan juga seorang pengrajin jerami padi. Oleh karenanya banyak terlibat aktif berkegiatan dengan para petani di Delanggu.” Jelasnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai penelitian yang dilakukan di Jepang. Pada tahun 2022, melakukan riset bagaimana membuat kerajinan dari jerami padi di berbagai tempat dikarenakan metode yang berbeda-beda di tiap daerah. Kemudian ia melakukan kegiatan bersama Chiba mengenai revitalisasi pertanian dengan pendekatan Rural Exchanged.
“Proses hibah grant di Jepang kurang lebih sama dengan hibah grand di Indonesia. Namun hibah grant di Jepang memiliki beberapa kelebihan seperti administratif pertanggung jawaban yang tidak menyusahkan, proposal yang lebih simpel, dan publikasi yang lebih leluasa. Untuk mendapatkannya tentu saja harus memiliki strategi, salah satunya yaitu memilih grant yang berkesesuaian dengan ilmu yang kita dalami.” Jelasnya.
Dalam kesempatan ini Dr. Pandu juga menginformasikan bagaimana proses meraih hibah pendaaan di Jepang juga membutuhkan patner kerja sama dari Jepang. Oleh karenanya menjalin komunikasi aktif dan intens dengan patner kerja di Jepang menjadi trick yang baik. Komunikasi yang intens hendaknya dibangun jauh hari sebelum menjelang hari deadline submission proposal hibah.
Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab dan mini games. Antusiasme terlihat dari peserta yang bertanya mengenai materi yang disampaikan.