(Tim PDB yang diketuai oleh Sarjiyanto, Ph.D, beranggotakan; Sarwoto, Ph.D, Dr. Lilik Wahyudi, Miftachul Ma’Arif, S.E.I., M.M dan Dr. Atmaji, MM)

Tim Pengabdian Pemberdayaan Desa Binaan dari Riset Grup Kearifan Lokal telah melakukan pendampingan dan perintisan lahirnya DEWI JAGUAR sejak tahun 2022 dengan menciptakan komodifikasi budaya melalui sebagai even budaya dan daya tarik wisatawan. DEWI JAGUAR (Desa Wisata Jagung Kampung Bagor) adalah sebuah rintisan desa wisata di Desa Bagor Kecamatan Miri Kabupaten Sragen yang berbasis keunggulan kearifan lokal. Potensi Desa Bagor sebagai penghasil tanaman jagung terbesar di Kabupaten Sragen, merupakan salah satu budaya kearifan lokal masyarakat. DEWI JAGUAR dibangun dengan konsep pariwisata berbasis masyarakat (Community-Based Tourism, CBT). Komodifikasi budaya adalah transaksi jual beli benda budaya melalui proses industri yang lahir seiring dengan era globalisasi. Komodifikasi adalah proses terjadinya perubahan barang atau layanan yang sebelumnya mengikuti aturan sosial non-pasar menjadi suatu subjek yang mengikuti aturan pasar.
Berangkat dari permasalahan Mitra sebagai destinasi wisata baru, maka DEWI JAGUAR harus memiliki tradisi budaya masyarakat lokal yang bisa dijual kepada wisatawan sebagai event pariwisata budaya secara rutin. Kekhasan masyarakat Desa Bagor yang memiliki eksotis tersendiri bagi masyarakat lokal maupun nasional sebagai daerah penghasil komoditas jagung, hal ini menjadi sasaran Tim PDB UNS untuk mengeksprorasi kearifan lokal masyarakat petani jagung sebagai daya tarik wisata pedesaan. Tim PDB memiliki asumsi bahwa nilai-nilai tersebut menjadi sumber aset komoditas yang dapat dijadikan alih fungsi misalnya dengan membuat event budaya berbasis kearifan lokal tersebut merupakan strategi daya tarik wisatawan untuk datang ke Desa Bagor, yang telah memiliki DEWI JAGUAR (Desa Wisata Kampung Jagung Bagor). Dengan teori komodifikasi dapat dianalisis bahwa tradisi kearifan lokal pertanian jagung menjadi suatu komoditas yang bernilai jual tinggi di Desa Bagor dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap daya tarik untuk datang ke Desa Wisata Bagor yang disebut DEWI JAGUAR. Hal ini sejalan dengan berbagai pandangan ahli, tradisi dan adat budaya lokal masyarakat, dalam hal ini pertanian jagung melalui acara “Grebeg Klobot” dari sekedar budaya pertanian, dengan sentuhan alih funsi dapat menjadi event budaya yang memiliki nilai finansial dan pada akhirnya dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Konsep komodifikasi budaya “Grebeg Klobot” mengikuti alur konsep yang dibangun.
Pemberdayaan Desa Binaan (PDB-UNS) ini diharapkan menjadi solusi atas permasalahan Mitra dalam merintis lahirnya Desa Wisata yang berbasis AGREGAT sebagai budaya masyarakat lokal. Tujuan jangka pendek kegiatan ini adalah terselenggaranya event budaya tahunan Festival “Grebeg Klobot” sebagai daya Tarik destinasi wisata baru di Kecamatan Miri, Sragen. Tujuan jangka panjang adalah dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembanngunan desa, sehingga akan tercipta partisipasi dan peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui PDB-UNS ditargetkan adanya pihak ke-3 (DUDI atau Instansi Pemerintah) ikut terlibat dalam pengembangan Desa Wisata melalui PKS (Perjanjian Kerjasama) UNS Desa dan Mitra yang saling sinergi dan memberikan manfaat. Bagi UNS kegiatan PDB bisa menjadi tempat pembelajaran mahasiswa melalui KKN Tematik dan Pemberdayaan Mahasiswa Berdampak, impact bagi Desa Binaan diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa dan keswadayaan masyarakat.
Sambutan sekaligus Penyerahan SK Rektor No.2985/UN27/HK.02/2025 tentang Penetapan Desa Binaan Universitas Sebelas Maret oleh Ketua Pengabdian, Bapak Sarjiyanto, SE., MBA., Ph.D kepada Kepala Desa Bagor, Bapak Kukuh Riyanto, S.Pd.