Immobilisasi Biosurfaktan Hasil Biotransformasi Menggunakan Media Limbah Cair Industri Tapioka Pada Alofan Alam Asal Kab. Karanganyar Sebagai Adsorben Logam Berat

Kata kunci: biosurfaktan, limbah cair industri tapioka, alofan, adsorben, logam berat.

Suryanti, Venty; Hastuti, Sri; Widjanarko, Dian Maruto*)

Fakultas MIPA UNS, Penelitian, Dikti, Terapan, 2006.

Telah dilakukan penelitian immobilisasi biosurfaktan hasil biotransformasi menggunakan media limbah cair industri tapioka oleh Pseudomonas aeruginosa pada alofan alam asal Kab. Karanganyar sebagai adsorben logam berat. Dengan memanfaatkan gugus fungsional yang ada pada biosurfaktan dan sifat alofan yang mempunyai situs-situs aktif, luas permukaan yang besar dan rongga dengan ukuran tertentu, immobilisasi biosurfaktan pada alofan aktif akan dapat meningkatkan luas permukaan dan bilangan-bilangan keasaman sehingga dapat meningkatkan daya sorbsi terhadap ion logam berat.

Biosurfaktan hasil produksi mempunyai gugus fungsional yang ada untuk rhamnolipida. Tanah yang digunakan mengandung alofan dengan prosentase sebesar 53,5439%. Alofan hasil aktifasi dengan HSO 3 M mempunyai luas permukaan 117,1953 M2/gr dan bilangan keasaman 0,5882 mmol/gr. Immobilisasi biosurfaktan pada alofan aktif dilakukan dalam 50 ml akuades dengan perbandingan berat biosurfaktan ralofan = 1:5 dan diaduk selama 24 jam. Padatan dipisahkan dan dikeringkan pada suhu 40-50°C sampai kering.

Dari analisa FT-IR diketahui bahwa biosurfaktan dapat di-immobilisasi-kan pada alofan aktif. Luas permukaan dan bilangan keasaman biosurfaktan ter-immobilisasi ini berturut-turut adalah 124,3516 M2/gr dan 0,7647 mmol/gr. Biosurfaktan ter-immobilisasi pada alofan aktif dibandingkan dengan alofan aktif mengalami kenaikan luas permukaan sebesar 6,1063% dan kenaikan bilangan keasaman sebesar 30,0068%.

Uji adsorbsi terhadap ion logam Cd dengan metode batch dan waktu kontak 10 menit menunjukkan bahwa pada pH 2 tidak ada adsorbsi ion logam Cd. Ini kemungkinan pada pH 2 situs-situs pada alofan aktif maupun pada biosurfaktan belum aktif, sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk menyerap ion logam Cd. Kapasitas serap pada pH 4 untuk alofan aktif adalah 0,2698 mg/gr, biosurfaktan ter-immobilisasi adalah 0,2093 mg/gr sedangkan biosurfaktan tidak mempunyai kemampuan untuk mengadsorbsi ion logam Cd. Ini kemungkinan pada pH 4 situs-situs pada alofan aktif sudah aktif disamping peran pori-pori alofan sehingga mempunyai kemampuan untuk menyerap ion logam Cd terbesar, sedangkan situs-situs pada biosurfaktan belum aktif sehingga tidak mempunyai kemampuan untuk menyerap ion logam Cd. Pada pH 6; biosurfaktan ter-immobilisasi, alofan aktif dan biosurfaktan mempunyai kapasitas serap berturut-turut 0,1324 mg/gr; 0,1072 mg/gr dan 0,0565 mg/gr. Pada pH 6, situs-situs pada biosurfaktan aktif sehingga mempunyai kemampuan untuk mengadsorb ion logam Cd, sedangkan situs-situs pada alofan tidak se-aktif pada pH 4 sehingga kapasitas serap terhadap ion logam Cd pada alofan aktif dan biosurfaktan ter-immobilisasi lebih rendah dibandingkan pada pH 4.