Kajian Biologi Oecophylla smaragdina (F) Sebagai Agens Pengendali Hayati Ulat Daun Kubis Plutella xylostella L.

Kata kunci: Oecophylla smaragdina F, Plutella xylostella, macam sarang, efektifitas.

Subagiya; Himawati, Maidatun Kamilah*)
Fakultas MIPA UNS, Penelitian, Dikti, Fundamental, 2006.
Penelitian telah dilaksanakan baik di lapangan maupun di laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian dari bulan Maret – Agustus 2006. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode survei dan percobaan laboratorium.
Survei keberadaan predator O. smaragdina dilakukan pada daerah dengan ketinggian tempat 0-500 m, >500-1000 m, dan <1000- 1500 m dpi. Sedangkan pengujian kemampuan berkembang biak pada berbagai macam sarang, komposisi pakan, kemampuan menemukan mangsa, dan efektifitas pemangsaan dilakukan di laboratorium.
Tujuan penelitian adalah mengetahui sebaran predator O. smaragdina, jenis pakan buatan yang sesuai bagi perkembangbiakan O. smaragdina, mendapatkan jenis tanaman yang daunnya cocok bagi perkembangan O. smaragdina, dan mendapatkan tingkat instar serangga hama P. xylostella yang cocok bagi O. smaragdina.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah sebaran predator O. smaragdina adalah wilayah yang memiliki ketinggian 0-500 m dpl., predator O. smaragdina yang berasal dari daerah dengan ketinggian > 500 m dpl. tidak berhasil diperbanyak di laboratorium yang berada di daerah dengan ketinggian ± 150 m dpl., komposisi pakan dengan kandungan protein tinggi cenderung lebih cocok bagi perkembangan predator O. smaragdina, predator O. smaragdina hanya dapat diperbanyak pada sarang daun yang masih hidup (daun pada pohon), predator tersebut tidak mampu membentuk koloni pada sarang buatan, pada pohon nangka (Artocarpus Integra) dan pohon mangga (Mangifera indica) predator O. smaragdina rata-rata mampu membentuk koloni dalam waktu 1-1,75 hari, efektifitas pemangsaan predator O. smaragdina sangat dipengaruhi oleh tingginya populasi predator dan tingkat instar larva P. xylostella, dan larva P. xylostella instar 1 menunjukkan paling rentan terhadap serangan predator O. smaragdina.