Sintesis dan Karakteristik Kompleks Parasetamol Dengan Ion-ion Fe(III),Co(II) dan Cu (II).

Kata kunci: sintesis, karakteristik, kompleks parasetamol, ion-ion.

Rahardjo, Sentot Budi; Wahyuningsih, Sayekti*)
Fakultas MIPA UNS, Penelitian, Dikti, Fundamental, 2006.

Dalam metabolisme tubuh beberapa logam transisi seperti besi dan nikel mempunyai peranan yang penting, misalnya Fe dalam hemoglobin sebagai pembawa oksigen pada sel darah merah, defisiensi Ni dapat menyebabkan terjadinya hambatan absorbsi Fe dalam usus sehingga dapat menyebabkan anemia. Parasetamol sebagai obat dan logam dalam jumlah berlebih merupakan senyawa asing dan bersifat racun yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebelum melibatkan diagnosis dalam tubuh maka perlu dipelajari pembentukan kompleks parasetamol dengan ion-ion logam, terutama ion-ion logam transisi karena ion-ion logam transisi diperlukan oleh tubuh meskipun dalam jumlah yang sedikit
Penelitian bertujuan menyintesis kompleks parasetamol dengan ion-ion Fe(III), Co(II), Ni(II) dan Cu(II), selanjutnya mengkarakterisasi kompleks yang terbentuk. Sintesis kompleks dilakukan di laboratorium Jurusan Kimia FMIPA UNS. Analisis logam dilakukan dengan AAS, analisis spektra UV-VIS dengan spektrofotometer, analisis thermal dengan DTA, pengukuran daya hantar listrik dengan konduktometer, sifat kemagnetan dengan magnetic susceptibility balance dan dilakukan di sub lab kimia Laboratorium Pusat MIPA UNS. Analisis infra merah (IR) dilakukan dengan spektrofotometer (FTIR) di laboratorium Jurusan Kimia UGM.
Sintesis kompleks parasetamol dengan ion-ion Fe(IlI), Co(II), Ni(II) dan Cu(II) dilakukan dengan cara merefluks parasetamol dengan ion logam dalam metanol dengan perbandingan mmol logam : mmol parasetamol = 1:6 untuk kompleks Fe(III) dan Co(II) dan 1 : 4 untuk kompleks Ni(II) dan Cu(II). Terbentuknya kompleks ditandai oleh adanya pergeseran serapan λmaks pada daerah UV-Vis, dari 362 nm  menjadi 293 nm (kompleks Fe(III)-parasetamol), dari 514,5 nm   menjadi 500,9 (kompleks Co(Il)-Parasetamol), dari 735 nm dan 399,50 nm   menjadi 724 nm dan 396,50 nm (kompleks Ni(II)-parasetamol) dan dari 820 nm   menjadi 800 nm (kompleks Cu(II)-parasetamol).
Kecilnya pergeseran serapan λmaks pada daerah UV-Vis mengindikasikan lemahnya kekuatan ligan parasetamol. Tetapan absorbtivitas molar (ε) kompleks [NiL3](NO3) .nH O yang rendah (1,641 – 4.419 Lmol cm ), mengindikasikan kompleks oktahedral. Puncak pada 396,5 nm dan 724 nm merupakan transisi dari 3A2g  → 3Tig(F), υ2 (13.812 cm ) dengan energi transisi 13.812 cm  x (1 kJ mol /83,7 cm ) = 165,02 kJmol  dan transisi 3A2g → 3T1g(P),υ3(25.221cm )dengan energi transisi 25.221 cm  x (1 kJ mol /83,7cm ) = 301,33 kJ mol . Secara umum spektra elektronik kompleks Ni(II) oktahedral ditandai oleh munculnya tiga puncak serapan, akan tetapi pada daerah UV-Vis hanya tampak dua puncak serapan, hal ini dikarenakan transisi 3A2g → 3T2g(F), υ1 yang juga menunjukkan harga 10 Dq (Δo) berada diluar daerah UV-VIS.
Dengan membandingkan harga υ2 pada kompleks [NiL ](NO ) nH O dengan 1,56 (1,56 merupakan perbandingan υ2 dengan υ1  pada kompleks [Ni(H2O)6]2+), maka diperoleh perkiraan harga υ1 = 8.853 cm-1 (λmaks = 1129 nm) dan energi transisinya = 105,78 kJ.mol . Jika harga ini dibandingkan dengan υ1 [Ni(H2O)6]2+ (9000 cm  atau 107,53 kJ.mol ) maka dapatlah disimpulkan bahwa parasetamol merupakan ligan lemah.
Karakteristik kompleks parasetamol dengan ion-ion Fe(III), Co(II), Ni(II) dan Cu(II) antara lain Rumus kompleks [FeL6]Cl3.nH2O (n = 1, 2, 3), [CoL6](NO3)2.nH2O (n = 1 s/d 6), [NiL3](NO3)2.nH2O (n = s s/d 5) dan [CuL4](NO3)2 (n = 2, 3), L -parasetamol. Analisis termal dengan DTA mengindikasikan kompleks mengandung beberapa molekul air. Kompleks bersifat paramagnetik dengan harga momen magnet kompleks [FeL6]Cl3.nH2O = 2,35 (±0,05) BM, [CoL ](NO3)2.nH2O = 4,20(±0,04) BM, [NiL3](N03)2nH2O – 2,79 (±0,02) BM dan [CuL4](NO3)2 = 1,76 (±0,01) BM. Reaksi redoks [FeL6]Cl .nH2O mengindikasikan bersifat irreversibel sedang kompleks yang lain tidak terukur. Spektra infra merali (IR) kompleks menunjukkan adanya pelebaran puncak serapan gugus N-H, hal ini mengindikasikan gugus -NH- terkoordinasi pada ion pusat.
Kompleks [FeL6]Cl3.nH2O, [CoL ](NO3)2.nH2O dan [NiL3](NO3)2.nH2O diperkirakan bergeometri oktahedral sedang kompleks [CuL ](NO3)2 bergeometri segiempat datar (square planar)