Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional Reyog Ponorogo sebagai Identitas Budaya Nasional melalui Pengembangan Pariwisata

Kata-kata kunci: Revitalisasi, reyog Ponorogo, budaya nasional, pariwisata.

Warto; Sugiarti, Rara
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Kompetitif Penelitian Strategis Nasional, 2009

Tujuan umum penelitian ini adalah merumuskan rekomendasi strategi revitalisasi seni pertunjukan tradisional reyog Ponorogo sebagai identitas budaya nasional melalui pengembangan pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan memanfaatkan sumber primer dan sekunder. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan lapangan, dan metode simak. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber data. Data dianalisis dengan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Reyog Ponorogo memiliki nilai-nilai kultural yang khas dan memiliki pendukung yang cukup besar. Selama ini Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah melakukan upaya revitalisasi seni reyog melalui berbagai kegiatan, seperti menyelenggarakan festival reyog nasional, pentas reyog bulan purnama, serta pengiriman kelompok kesenian reyog ke luar daerah. Demikian pula, masyarakat Ponorogo telah berpartisipasi secara aktif dalam mengembangkan kesenian Reyog Ponorogo. Revitalisasi reyog juga dibangun melalui sinergi antara Reyog Ponorogo dengan kegiatan pariwisata. Namun, ada beberapa hal yang menghambat revitalisasi reyog, misalnya adanya desakan budaya modern, pembakuan seni reyog Ponorogo, keterbatasan anggaran, berkurangnya minat masyarakat, dan semakin terbatasnya bahan dasar pembuatan alat reyog terutama bulu merak dan kulit harimau. Strategi untuk merevitalisasi Reyog Ponorogo ditempuh melalui berbagai cara, antara lain mengemas seni Reyog Ponorogo menjadi atraksi wisata minat khusus, meningkatkan kualitas penampilan seni Reyog melalui berbagai institusi pendidikan seni, mengembangkan pedoman standar sebagai acuan pementasan seni Reyog Ponorogo, memasukkan seni Reyog ke dalam muatan lokal di sekolah, dan mengembangkan kantong-kantong seni Reyog melalui pendampingan yang intensif untuk mendukung pengembangan desa wisata berbasis seni pertunjukan tradisional.