Peningkatan Efisiensi Pemupukan Nitrogen Pada Tanaman Kedelai Dengan Penghambat Nitrifikasi Dari Berbagai Tumbuhan Mengandung Tanin

Kata kunci : nitrifikasi, tanaman kedelai

Joko Purnomo, Suryono & Triyono D. Sulistyo,
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Bersaing, 2009

Penelitian ini dirancang sebagai bagian dari program penelitian tentang pengelolaan kesuburan tanah secara hayati untuk menguji dan mengembangkan strategi penghambatan nitrifikasi secara biologi pada budidaya kedelai berbasis tegakan pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi budidaya tanaman kedelai pada sistem agroforestri berbasis gmelina dan eukaliptus. Tujuan penelitian ini akan dicapai melalui studi: Karakteristik senyawa penghambat nitrifikasi tanin pada seresah gemelina dan eukaliptus; Karakter lingkungan dibawah tegakan gemelina dan eukaliptus dan petani agroforestri dalam budidaya kedelai; Tanggapan kedelai varietas Pangrango dan Kaba terhadap cahaya rendah dibawah tegakan gmelina dan eukaliptus; dan Tanggapan tanaman kedelai pemupukan N, P, Mn dan Mo dibawah tegakan gemelina dan eukaliptus. Hasil percobaan memngindikasikan ditinjau dari kandungan polifenol dan lignin, semua seresah tanaman yang ada pada lokasi penelitian semuanya dapat digunakan sebagai penghambat nitrifikasi. Kemudian, syarat nisbah C/N, yaitu lebih dari 25 %, maka seresah yang dapat digunakan untuk menghambat proses nitrifikasi pada lokasi penelitian, yaitu Mahoni, Nangka, Mangga, Sukun dan Jati. Seresah tanaman Gemelia dan petai tidak dianjurkan sebagai penghambat proses nitrifikasi dikarenakan nisbah C/N seresah kurang dari 25. Disamping itu Hasil percobaan membuktikan bahwa terdapat perbedaan nitrifikasi potensial tanah, populasi bakteri pengoksidasi NH4+, dan populasi bakteri pengoksidasi NO2- yang sangat nyata (p< 0.01). Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas masukan bahan organik (seresah) dapat mengendalikan laju nitrifikasi sehingga diperkirakan dapat menurunkan pelindian N dalam tanah, dan meningkatkan efisiensi pupuk nitrogen. Hasil penelitian tahun pertama menyimpulkan bahwa kandungan unsur N tanah di RPH Cawas rendah dikarenakan mengalami proses nitrifikasi dan dioksidasi oleh bakteri serta mengalami pelindian. Seresah tanaman yang dapat digunakan untuk menghambat nitrifikasi yaitu seresah tanaman Mahoni, Jati, Nangka, Mangga dan Sukun. Urutan kualitas seresah penghambat nitrifikasi paling baik sampai paling rendah yaitu Mahoni > Jati > Nangka > Mangga > Sukun. Faktor kualitas seresah yang paling menghambat terhadap nitrifikasi potensial tanah berturut-turut adalah kandungan polifenol seresah, lignin , nisbah (L+P)/N dan kandungan tanin. Kebutuhan unsur hara tanaman Kedelai pada lokasi penelitian tidak dapat dipenuhi dari kandungan hara dalam tanah, sehingga perlu adanya pemberian unsur hara melalui pupuk