LPPM UNS berpartisipasi dalam Konferensi Nasional Ke-8 Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility di Medan 20 – 22 Oktober 2022

PKM CSR ditujukan sebagai tempat silaturahmi bagi para akademisi, peneliti, ahli, profesional, praktisi, dan pengambil kebijakan di lingkungan lembaga penelitian, dunia usaha, lembaga swadaya, dan lembaga pemerintahan untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran melalui makalah yang dipresentasikan dalam bidang pengabdian masyarakat dan corporate social responsibility. Sehingga melalui acara ini dapat memberikan dukungan dalam memampukan dan memulihkan masyarakat dalam menghadapi Pandemi Covid 19 yang sudah dan sedang berlangsung saat ini sesuai dengan tema konferensi “Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Akselerasi Pemulihan Dampak Pandemi”.

Acara dimulai dengan laporan Ketua PKM CSR Tahun 2022 a.n Godlif Sianipar, SS., MA., Ph.D dan Sambutan Ketua Asosiasi PKM-CSR a.n Dr. Rudy Pramono. Beberapa narasumber pada acara ini antara lain Prof. Tengku Faisal Fathani (Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Pada Masyarakat), Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S (Universitas Sebelas Maret) dan pelaku dunia usaha;

Dunia usaha adalah salah satu pilar utama dalam sinergi yang sekaligus dapat memberikan dua bentuk dukungan: pendanaan dan non-pendanaan. Apapun bentuk dukungan yang diberikan, dunia usaha berkepentingan langsung untuk memastikan masyarakat berkembang taraf hidupnya, karena hanya dengan berada di tengah masyarakat yang berdayalah dunia usaha dapat berkembang secara berkelanjutan pula;

CSR selain menyumbang pada pembangunan berkelanjutan juga suatu bentuk peran serta dunia usaha untuk turut meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, keterampilan, pengetahuan (berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup) masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dipandang dari perspektif pembangunan yang lebih luas, CSR menunjuk pada kontribusi perusahaan terhadap konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yakni “pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi masa depan.”

Setelah pemaparan materi dari beberapa narasumber selanjutnya adalah pemaparan dari peserta kegiatan yang di bagi dalam sesi paralel. Terdapat beberapa sub tema antara lain : (a) Teknologi Tepat Guna, (b) Teknologi Informasi dan Komputer, (c) Kesehatan, (d) Pendidikan, (e) Ekonomi, Sosial dan Budaya, dan (f) Lingkungan Hidup dan Bencana;

Pada hari berikutnya dilakukan visitasi ke desa binaan. Beberapa produk yang dihasilkan dari desa binaan tersebut antara lain teknologi hasil pertanian dan hasil tenun ulos.