PEMETAAN GURU SMK WILAYAH JAWA TENGAH, NUSA TENGGARA TIMUR, DAN SULAWESI TENGGARA

Kata Kunci: Sumber data, Profil SMK, Pemetaan SMK

Hidayatullah, Furqon *)
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional, 2009

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan guru Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Tengah, Sulteng, dan NTT yang dapat digunakan untuk mendukung kebijakan pengembangan SMK hingga perbandingan dengan jumlah SMU mencapai 70 : 30 %. Pemetaan terhadap guru SMK di dasarkan atas dasar jumlah kompetensi, jumlah guru, kualifikasi pendidikan, dan pesebarannya. Langkah kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, Studi sensus dilakukan untuk mengumpulkan data profil guru SMK dan data program keahlian yang dilaksanakan oleh semua SMK di Indonesia. Data tersebut diperoleh dari Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Mandikdasmen. Sedangkan metode dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang ada di dinas pendidikan kabupaten/kota daerah studi. Kedua, menyusun desain penelitian, Ketiga, menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian. Keempat, melakukan pengumpulan data. Kelima, Pengolahan data dan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, serta menyusun bahan kebijakan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi tentang peta kebutuhan guru SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga pengajar masih sangat kurang. Sebagian besar pengajar produktif bukan lulusan dari disiplin ilmu yang sesuai kompetensinya sehingga dalam penyampaian materi guru masih kebingungan karena kurang paham. Banyak terjadi seorang guru mengampu beberapa mata diklat. Sehingga siswa sering mengeluh bosan karena tidak pernah diberi penjelasan, siswa hanya mencatat dan mencatat terus. Guru di SMK baru setingkat mengenal kurikulum KTSP tapi belum memahami apalagi melaksanakan. RPP sudah dibuat namun dalam pelaksanaan KBM belum digunakan sebagai pedoman. Fasilitas/sarana dan prasarana sebenarnya sudah ada namun belum digunakan sebagaimana mestinya karena tidak menguasai penggunaannya. Dari beberapa gambaran dan hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan yang terkait dengan pemetaan SMK: (1) Secara umum letak geografis SMK yang didirikan memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. (2) Secara Geografis letak SMK umumnya jauh dari pusat kota kabupaten, hal ini akan memicu munculnya perluasan pembangunan. (3) Pengembangan SMK sampai dengan 2009 dititik beratkan pada pembangunan sarana fisik berupa gedung. (4) Animo masyarakat masuk ke SMK cenderung meningkat. (5) Guru dan karyawan di SMK rata-rata jumlahnya belum mencukupi terutama untuk guru produktif. (6) Pelaksanaaan pembelajaran khususnya mata diklat Produktif mendapatkan beberapa hambatan yang berat, antara lain: (1) Keterbatasan modul pembelajaran. (2)Peralatan praktek yang belum ada. (3)Kemampuan guru masih kurang dalam management pembelajaran dan pengelolaan kelas. (4) Guru produktif masih kurang