Kajian Ketahanan Lelah Geser dan Bending Dinamis Panel Berlapis Komposit Sandwich Serat Kenaf Poliester Dengan Core Limbah Kayu Sengon Laut.

Kata kunci: ketahanan lelah geser, bending dinamis panel berlapis, komposit sandwich, serat poliester, core.

Santoso; Diharjo, Kuncoro; Jamasri*)

Fakultas Teknik UNS, Penelitian, Dikti, Fundamental, 2006.

Mekanisme kegagalan komposit sandwich biasanya didominasi oleh delaminasi antara skin dan core, yang disebabkan oleh kekuatan ikatan yang lemah komponen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki optimasi kekuatan geser dan bending komposit sandwich yang diperkuat serat kenaf (acak-anyam-acak) – poliester dengan menggunakan core kayu albasia (sengon laut).

Material penelitian adalah serat kenaf acak dan anyam, unsaturated polyester, methyl ethyl keton peroxide (MEKPO), kayu albizzia (sengon laut) dan NaOH. Beberapa bagian serat diperlakukan dengan larutan alkali (5% NaOH) selama 2 jam, dan sebagian yang lain tidak dikenai perlakuan. Core kayu albizzia dibuat dengan memotong pada arah melintang, dengan ketebalan 5, 10, 15 dan 20 mm. Komposit skin tersusun dari 3 lamina serat kenaf acak-anyam-acak. Komposit sandwich dibuat dengan metode cetak tekan. Variabel dalam penelitian ini adalah fraksi volume serat (Vf) antara 10-50%, density kenaf acak (100,…, 400, 500 gr/m2) dan tebal core (5, 10, 15 dan 20 mm) Pengujian mekanis spesimen adalah pengujian geser dan bending.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit sandwich memiliki kekuatan geser optimum pada Vf = 33.34%. Pada Vf = 35%, peningkatan density kenaf acak meningkatkan kekuatan geser. Peningkatan density kenaf acak meningkatkan kekuatan bendingnya, namun kekuatan bending meningkat signifikan hingga densitas kenaf acak 300 gr/m . Hal yang sama, kekuatan bending juga meningkat seiring dengan peningkatan ketebalan core. Secara umum, komposit sandwich yang diperkuat serat tanpa perlakuan mempunyai kekuatan bending yang lebih tinggi daripada komposit sandwich yang diperkuat serat perlakuan. Penampang patahan mengindikasikan bahwa kegagalan didominasi oleh putusnya komposit skin dan diikuti oleh perpatahan geser core. Hal ini menunjukkan tidak ada kegagalan delaminasi antara komposit skin dan core