Pengolahan Sampah Kota Menjadi Panel Akustika Sebagai Media Peredam Kebisingan Dan Bahan Bangunan Alternatif

Kata kunci: bising, material akustik, koefisien serapan, sampah kota

Supriyadi; Himawanto, Dwi Aries*)
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, Dikti, Terapan, 2006

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik koefisien serapan bunyi dan karakteristik mekanik material akustik dan bahan bangunan alternatif yang berbahan dasar sampah kota. Variabel dalam penelitian ini adalah perubahan komposisi bahan organik dan anorganik, jenis binder, perubahan gaya tekan pengepresan serta perlakukan pemanasan.
Bahan dasar yang digunakan adalah sampah organik (kertas dan daun) serta sampah anorganik (plastik dan gelas/kaca). Masing-masing bahan kemudian dijadikan serbuk dengan ukuran 20 mesh dan dicetak dengan komposisi dan tekanan yang ditentukan. Bahan pengikat yang digunakan adalah pati kanji (casava starch), tetes tebu (molasses) dan resin dengan kandungan sebesar 30 % dari berat total bahan penyusunnya. Pengujian untuk mengetahui karakteristik serapan bunyi benda uji dilakukan dengan metode tabling impedansi yang menyesuaikan dengan ASTM C 384-95.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa sampah kota dapat dibuat sebagai material akustik dengan rata-rata angka serapan bunyi maksimal 30 % (bising yang dihalangi mampu mencapai 70 %). Adapun komposisi yang dianggap tepat untuk membuat material penghalang kebisingan yang juga dapat berfungsi sebagai bahan bangunan alternatif adalah matrial akustik dengan 70 % kadar sampah anorganik berbinder 30 % resin serta ditekan dengan beban pengepresan 4 ton dengan pemanasan 90 °C, dimana pada kondisi tersebut angka serapan bunyi maksimalnya adalah sebesar 20 % pada 800 Hz dan angka koefisien serapan bunyi terandah pada 160 Hz sebesar 5 %, dengan kekuatan menahan beban tekan sebesar 295,72 kg/cm .