Model Deformasi Jangka Panjang Beton Ringan.

Kata kunci: deformasi, beton ringan.

Kristiawan, SA; Sangadji, Senot*)
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing, 2006.
Deformasi jangka panjang beton ringan baik berupa shrinkage maupun creep merupakan parameter-parameter yang dibutuhkan dalam perancangan struktur beton ringan. Kegagalan untuk mempertimbangkan besaran shrinkage dan creep dalam desain struktur beton ringan dapat menjadi masalah dikemudian hari seperti terjadinya lendutan yang berlebihan maupun retak-retak. Sekalipun demikian pada kenyataannya besaran shrinkage maupun creep (ultimate) tidaklah praktis untuk diukur secara langsung berhubung sifatnya yang jangka panjang. Dengan demikian, pengembangan model yang mampu memprediksi nilai ultimate shrinkage dan creep beton ringan sangatlah urgent dan menjadi tujuan utama penelitian ini.
Model prediksi shrinkage/creep jangka panjang dapat disusun berdasarkan data shrinkage/creep jangka pendek ataupun dengan merelasikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai shrinkage/creep. Pada tahun pertama fokus dari penelitian ini adalah mendapatkan perilaku shrinkage/creep jangka pendek beton ringan beserta faktor yang mempengaruhinya melalui pengukuran secara langsung di laboratorium. Data shrinkage/creep jangka pendek diperoleh selanjutnya dipakai untuk menyusun model prediksi shrinkage/creep jangka panjang. Model ACI 209R-92 yang disusun untuk memprediksi perilaku shrinkage/creep beton normal dipakai sebagai rujukan awal.
Verifikasi dan modifikasi model prediksi shrinkage telah diusulkan dalam penelitian ini dengan memanfaatkan hasil pengukuran nilai shrinkage selama 9 bulan pada sampel beton ringan dengan variasi tingkat kejenuhan ALWA. Model baru yang diusulkan memiliki tingkat kesalahan 27%. Untuk model prediksi creep, penelitian ini belum sampai pada usulan model berhubung data pengukuran creep yang diperoleh masih berjangka pendek.
Hasil pengukuran shrinkage selama 3 bulan (jangka pendek) telah berhasil mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor berikut: semakin kecil nilai volume/surf ace ratio akan semakin besar shrinkage yang terjadi; memperlama waktu curing akan memperkecil shrinkage; beton ringan akan menyusut selama drying dan mengembang ketika proses wetting; adanya proses wetting dapat memperkecil total nilai shrinkage; faktor air semen dan tingkat kejenuhan ALWA tidak terlalu berpengaruh terhadap shrinkage.
Sementara itu nilai creep jangka pendek dapat disimpulkan dipengaruhi faktor-faktor berikut: semakin kecil faktor air semen beton ringan cenderung memiliki nilai creep yang tinggi; beton ringan yang dibebani pada umur awal akan cenderung memiliki besaran creep yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibebani pada umur akhir; beton ringan yang dibebani dengan tingkat stress/strength ratio yang besar akan mengalami creep yang besar pula.