USAHA TERPADU MENINGKATKAN PRODUKSI KAKAO MELALUI PENCEGAHAN LAYU PENTIL DAN PENANGANAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO

Kata kunci : Kakao, layu pentil (cherelle wilt), NAA, hara mikro.

Samanhudi; Himawati, Maidatun Kamilah*)
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Bersaing, 2009

Kakao merupakan komoditas penting bagi Indonesia, baik secara ekonomi maupun sosial. Namun demikian, produktivitas perkebunan kakao di Indonesia masih rendah. Salah satu masalah yang mempengaruhi rendahnya produksi kakao tersebut adalah tingginya tingkat kejadian layu pentil (cherelle wilt). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis dan konsentrasi senyawa yang efektif untuk meningkatkan pembentukan pentil dan menekan terjadinya layu pentil pada tanaman kakao, sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas biji kakao yang dihasilkan. Penelitian lapangan dilakukan di kebun kakao milik PT Perkebunan Nusantara IX Jawa Tengah di Semarang. Penelitian didesain menggunakan rancangan acak kelompok dengan tujuh ulangan. Aplikasi zat pengatur tumbuh (NAA) dan hara mikro (Zn dan B) diharapkan dapat menekan terjadinya layu pentil (cherelle wilt) dan meningkatkan pembentukan pentil (cherelle) pada kakao. NAA diaplikasikan dengan konsentrasi 500 dan 1.000 ppm, sedangkan Zn pada 1.500 ppm dan B pada 3.500 ppm, dengan aplikasi melalui penyemprotan daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai dengan umur 8 minggu setelah penyemprotan, perlakuan unsur mikro Zn, B, dan NAA belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan jumlah pentil sehat, penurunan jumlah pentil layu dan penurunan persentase pentil layu. Tanaman kontrol, baik yang tidak disemprot maupun yang disemprot dengan air memberikan hasil tertinggi terhadap jumlah pentil sehat dan memberikan jumlah pentil layu dan persentase pentil layu yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya.