Teknik Perbaikan Produksi, Pasca Panen Dan Pelestarian In Situ Plasma Nutfah Salak Lokal Jawa Tengah

Kata kunci : perbaikan produksi, Salak, panen

Hartati, Sri; Wartoyo*)
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional, 2009

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan produksi, mutu pasca panen salak, peningkatan populasi tanaman dan pelestarian in situ plasma nutfah. Penelitian dilakukan mulai bulan April sampai November 2009 secara in situ di daerah sentra produksi, yakni: salak Banjarnegara di Banjarnegara, salak Saratan di Magelang, salak Bejalen di Ambarawa, salak Kecandran di Salatiga dan salak Lawu di Nglebak Tawangmangu.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa cara simpan dalam bentuk serbuk sari lebih efektif jika dibandingkan dengan cara simpan dalam bentuk tandan. Viabilitas serbuk efektif disimpan dalam inkubator dalam bentuk serbuk hingga 8 minggu. Prosentase fruitset paling tinggi adalah dari hasil penyerbukan serbuk sari yang disimpan di dalam kulkas dengan bentuk serbuk hingga umur simpan 6 minggu. Lama simpan cenderung menurunkan prosentase viabilitas serbuk sari.
Penjarangan buah 40% dapat meningkatkan berat salak per buah dan pada penjarangan 35% dapat meningkatkan berat salak per tandan. Salak Lokal Saratan mempunyai tebal daging buah tertinggi, kadar gula terendah, kadar asam terendah dan kadar tanin terendah, sedang Salak Lokal Banjarnegara mempunyai kadar gula tertinggi, kadar asam tertinggi dan kadar Tanin tertinggi. Buah salak dapat disimpan dengan menggunakan bahan kemasan besek dan jaring mampu bertahan 15 sampai 18 hari, sedang dengan menggunakan bahan kemasan plastik PVC hanya mampu bertahan untuk disimpan 9 sampai 12 hari.