KERAGAMAN GENETIK BLOOD DISEASE BACTERIA PADA PISANG DI INDONESIA

Kata kunci : Ralstonia solanacearum, BDB, PFGE, DNA genom

Hadiwiyono, Jaka Widada*)
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Fundamental (lanjutan), 2009

Pisang merupakan komoditi penting di Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia baik petani maupun non petani membudidayakan pisang, sehingga apabila ada masalah dengan tanaman pisang itu berarti masalah yang harus dihadapi sebagian besar masyarakat.  Penyakit darah adalah penyakit terpenting dan merugikan pisang di Indonesia. Di lapangan, insidensi penyakit dapat mencapai lebih dari 80 persen.  Secara simptomatologi penyakit darah mirip dengan penyakit Moko dari Amerika Selatan dan Bugtok dari Filipina, yang disebabkan oleh  Ralstonia solanacearum race 2, di lain pihak bakterium penyakit darah pisang memiliki fenotip yang berbeda dengan bakterium penyebab penyakit Moko dan Bugtok.  Semula (1920 – 1980an) Blood Disease Bacterium (BDB) adalah terbatas Sulawesi Selatan, namun sekarang telah dilaporkan terdapat di 27 dari 30 profinsi di Indonesia. Pertanyaanya adalah bagaimana karakter genetik BDB dan hubungan genetik dengan Ralstonia spesies komplek di Indonesia,  bagaimana hubungan secara epidemiologi antar daerah endemik di Indonesia, dan instrumen apa yang dapat digunakan untuk studi masalah-masalah tersebut. Literatur menunjukkan bahwa PFGE (Pulsed-Field Gel Electrophoresis) merupakan salah satu metode sidik jari DNA genom yang perpektif untuk dikembangkan, karena sifat kerulangan dan pembedaannya yang tinggi.  PFGE dikerjakan melalui pemotongan genom secara jarang dengan enzim endonuclease dan disertai elektroforesis pada kondisi khusus atau pemisahan fragmen DNA besar.  Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi PFGE sebagai metode karakterisasi dan analisis keragaman BDB.  Hasil menunjukkan bahwa BDB di Indonesia sangat beragam.  BDB isolat sari Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, tidak memiliki hubungan epidemiologi dengan isolat dari Sulawesi tempat pertama kali BDB dilaporkan.