Pengembangan Teater Tradisional Ketoprak Dengan Pendekatan Teatrikal, Tekstual, Dan Sosiobudaya Untuk Menumbuhkan Industri Kreatif Seni Budaya

Kata kunci : teater, ketoprak rakyat, teatrikal, sosio budaya

Nugraheni; Waluyo, Herman; Waluyo, Budi; Atikah
LPPM UNS, Penelitian, DP2M, Hibah Kompetitif Penelitian Strategis Nasional, 2009

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan beberapa situasi kehidupan teater ketoprak rakyat; (2) mengembangkan draft awal pertunjukkan ketoprak dalam bentuk naskah awal; (3) mengembangkan bentuk awal pertunjukkan ketoprak menjadi pertunjukkan ketoprak yang didasarkan pendekatan teatrikal, tekstual, dan sosiobudaya; (4) memproduksi pertunjukkan ketoprak dalam bentuk VCD dan DVD; (5) penggandaan VCD dan DVD untuk keberterimaan stakeholders serta desiminasi produk dan hasil penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Janali (2006), Borg dan Gall (1979), dan Nana Saodih (2006) dengan langkah-langkah: Tahap I terdiri dari (1) persiapan, terdiri dari kegiatan studi pustaka, wawancara pada kelompok ketoprak; (2) Eksplorasi, peneliti mengeksplorasi beberapa cerita berlatar sosiobudaya Surakarta yang dapat disusun menjadi sebuah naskah ketorak (3) penyusunan produk awal lakon ketoprak. Pada tahap ini peneliti menyusun naskah ketoprak yang secara tekstual mengandung unsur-unsur dramatik. Tahap II (tahap validasi lakon) terdiri dari (1) expert judgement . Tiga naskah lakon divalidasikan kepada expert judgment. Setelah itu, peneliti dan pemain ketoprak merencanakan jadwal pementasan; (2) Ujicoba awal dan perbaikan. Para pemain ketoprak berlatih berperan sesuai naskah drama yang telah disusun oleh peneliti dan melakukan pementasan. Hasil pementasan divalidasi oleh expert judgement untuk mengetahui kekurangan-kekurangan. Perbaikan dilakukan pada kekurangan-kekurangan ujicoba awal; (3) ujicoba utama dan perbaikan. Setelah perbaikan pada ujicoba awal, maka dilakukan ujicoba utama. Kekurangan pada ujicoba utama juga diperbaiki melalui latihan, perbaikan secara teatrikal, dan hasilnya divalidasi oleh expert judgement. Kekurangan-kekurangan diperbaiki melalui latihan dan perbaikan teatrikal;(4) Ujicoba akhir. Kekurangan pada ujicoba utama yang telah diperbaiki melalui latihan dan perbaikan teatrikal dipentaskan melalui pentas akhir pada ujicoba akhir. Hasil pementasan divalidasi oleh expert judgement.Pada tahap ini dilakukan rekaman VCD dan DVD pada pertunjukkan ketoprak tersebut. Tahap III adalah tahap produksi dan desiminasi. Pada tahap ini hasil rekaman DVD dan VCD digandakan dalam jumlah tertentu dan mendapat tanggapan dari stakeholders. Penelitian pengembangan teater tradisional ketoprak ini dilaksanakan di 3 kelompok ketoprak, yaitu kelompok ketoprak Kelana Bakti Budaya, kelompok ketoprak Mudha Budaya, dan kelompok ketoprak Ngampung Balekambang. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara dengan pemain ketoprak dan pimpinan ketoprak, observasi pertunjukkan ketoprak sejak ujicoba awal sampai ujicoba akhir. Validasi data dilakukan dengan cara berkonsultasi pada expert judgement dan review informan. Teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif yang dikemukakan Miles dan Hubermann. Temuan utama penelitian: (1) Pengembangan teater tradisional ketoprak melalui pembuatan naskah dengan memperhatikan unsur sosiobudaya menghasilkan pertunjukkan ketoprak yang memiliki latar sosiobudaya yang sangat menarik bagi penonton; (2) Pengembangan teater tradisional ketoprak melalui pembuatan naskah yang secara tekstual memperhatikan unsur dramatik naskah, seperti alur, tokoh dan penokohan, latar, dan dialog menyebabkan lakon memiliki nilai dramatik yang tinggi bagi penonton. Ketaatan pemain ketoprak pada naskah dan berimprovisasi sesedikit mungkin memiliki kontribusi yang besar untuk mempertahankan nilai dramatik naskah di atas panggung; (3) Pengembangan teater tradisional ketoprak melalui pengembangan unsur teatrikal seperti tatapanggung, tatasuara, tatabusana, tatalampu, dan tatarias turut mendukung nilai artistik dan dramatik lakon di atas panggung. Kekurangan-kekurangan yang berhasil diperbaiki tahap demi tahap menyebabkan pentas ketoprak secara holistik menarik bagi penonton.(4) Teater tradisional ketoprak yang telah dikembangkan dari sudut naskah dan teatrikal ini dikemas melalui teknologi modern dengan cara merekam dalam bentuk DVD dan VCD yang dapat dinikmati oleh stakeholders. Persentuhan antara teater tradisional dan teknologi modern memungkinkan ketoprak berkembang dengan baik, tanpa harus merusak pakem. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini: (1) para pimpinan ketoprak dan para pemain ketoprak sangat antusias terhadap pengembangan ketoprak melalui naskah yang mengandung unsur sosiobudaya Surakarta dan unsur teatrikalnya; 2) para stakeholders memberikan tanggapan positif terhadap kemasan pentas ketoprak dalam bentuk VCD dan DVD dengan memperhatikan aspek tekstual, teatrikal, dan sosiobudaya tersebut.