Model Evaluasi Program Penanggulangan Kemiskinan: Menurut Pandangan Pemangku Kepentingan

Keyword: poverty, evaluation, stakeholders

Hakim Lukman,Zuber Ahmad*)
LPPM UNS, DP2M, Penelitian, Hibah Bersaing, 2009

Studi ini bertujuan untuk menyusun model evaluasi program penanggulangan kemiskinan menurut pandangan pemangku kepentingan. Dalam studi ini menggunakan dua metode. Pertama, melihat persepsi para pembuatan kebijakan terhadap evaluasi program penanggulangan kemiskinan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kedua, melihat persepsi para penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan pada tingkat desa dalam tinjauan tepat jumlah, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat distribusi. Secara umum hasil dari persepi pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan desa melihat bahwa dalam melihat keberhasilan sebuah program kemiskinan indikator kesejahteraan jauh lebih penting dari pada indikator infrastruktur dan kelembagaan. Ini menandakan bahwa program yang langung berhubungan dengan peningkatkan kesejahteraan jauh lebih diprioritaskan dari pada peningkatan infrastruktur dan kelembagaan. Sementara itu, dalam memahami evaluasi program kemiskinan, para pemangku kepentingan lebih mengutamakan pelaku evaluasi dari pada metode dan proses. Ini menunjukkan bahwa pemangku kepentingan lebih melihat bahwa faktor pelaku yang paling penting dalam melakukan evaluasi program penanggulangan kemiskinan. Sementara, jika dilihat dari sudut evaluasi dari penerima manfaat sebagian besar menganggap bahwa program kemiskinan yang sekarang ada di atas 60% responden menyatakan bahwa sudah tepat jumlah, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat distribusi. Di sini dapat disimpulkan bahwa model pengembangan evaluasi program penanggulangan yang disusun lebih mengutamakan pelaku dari pada proses dan metode, dan lebih beroerientasi kepada peningkatan kesejahteran masyarakat dari pada pembangunan infrastruktur dan kelembagaan.